WahanaNews.co | Pengembang properti PT. Satwika Permai Indah (SPI) melakukan serah terima unit kluster Royal Palm Blossom (RPB) dan bagi-bagi logam mulia.
Serah terima kluster berlangsung selama dua hari, sejak Sabtu (28/10/2023) dan Minggu (29/10/2023) di Jalan Paradise Boulevard Selatan, Blok Paradise 2 (Depan Lotte Mart Taman Surya), Jakarta Barat.
Baca Juga:
Hasil Atas Temuan BPK, BP Tapera Telah Kembalikan Rp4,2 Triliun ke Pensiunan PNS
Hadir dalam acara serah terima itu, Andi Taslim selaku Direktur Operasional Satwika Permai Indah (SPI) Group dan jajaran direksi lainnya seperti Budianto Halim, Leonardo Hans Halim, serta Hendra Susanto.
Andi Taslim, Direktur Operasional Satwika Permai Indah (SPI) Group, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada konsumen yang telah mengambil unit di kluster RPB untuk sarana hunian keluarga dan investasi.
Menurut Andi, acara serah terima unit ini terbilang spesial untuk konsumen dan juga untuk SPI sendiri karena dua hal.
Baca Juga:
Kolaborasi Bupati Karo dan DPRD dalam Rapat Paripurna, Wujudkan Pembangunan Perumahan
Pertama, kluster RPB ini merupakan kluster pertama yang dilaunching dan diserahterimakan setelah pandemi Covid-19.
Kedua, kluster RPB ini juga merupakan kluster terhitung terintegrasi terakhir dengan fasilitas yang besar yang ada di kawasan Palm City.
“Itu sebabnya SPI terus melakukan effort yang ekstra,” katanya.
Konsep yang diusung kluster RPB ini kata Andi adalah perumahan dengan taman terbuka hijau terluas yang ada di Jakarta Barat.
“Kita tahu tidak ada lagi di Jakarta Barat ini perumahan dengan tanah seluas 1 hektare untuk taman yang hijau,” ungkapnya kepada WahanaNews.co di lokasi kluster RPB, Minggu (29/10/2023).
Dijelaskan Andi, setelah selesai kluster RPB tahap I ini, akan ada RPB tahap II di lokasi yang sama dengan fasilitas lengkap seperti club house, kolam renang, serta fasilitas lain yang menunjang aktifitas keluarga, terutama keluarga muda.
Andi juga menambahkan ada tiga hal yang membedakan kluster RPB ini dengan perumahan lain yang sejenis.
Pertama, di kluster RPB, SPI selalu menempatkan kebutuhan konsumen di atas segalanya.
Marketnya juga selalu disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen.
Lalu yang kedua, value per money, artinya kita selalu menekan dan melakukan efisiensi, seperti efisiensi biaya pembangunan, dan biaya operasional.
“Value per money ini menjadi nilai yang baik kepada konsumen,” harapnya.
Ketiga adalah ke depan jika rumah ini dijual maka nilai jualnya akan tetap tinggi karena lokasi kluster RPB masih di wilayah Jakarta.
Berbeda jika lokasinya sudah di luar Jakarta, nilai jual rumah akan terus menurun.
Andi berharap semoga kluster RPB ini bisa menjadi ikon di Jakarta Barat dan menjadi berkat untuk konsumen yang membeli, termasuk mempunyai efek domino yang positif kepada sektor lainnya di sekitar Palm City.
Aju Kosasi, General Manager (GM) Marketing Palm City mengatakan luas tanah kluster RPB tahap I dan II ini seluas 9 hektare.
Selain cukup besar untuk Jakarta barat, kluster RPB ini berada di kawasan hidup.
“Sekolah aja ada puluhan, ada rumah sakit, pasar, serta supermarket, dan yang lain,” jelas Aju.
Aju menjelaskan target hingga 2023, pihaknya menyiapkan total 130 unit.
Sebanyak 50 persen sudah sold out dan serah terima, sisanya 50 persen lagi diharapkan sold out sampai dengan Desember 2023.
Sementara di awal tahun 2024, kluster RPB tahap II akan dibuka dengan jumlah 250 unit dengan fasilitas taman terbuka hijau sebesar 6.500 meter.
Aju menambahkan harga per unit di kluster RPB I sekitar Rp 1,8 miliar, memiliki dua lantai dengan ukuran tanah 6 x 13,5 meter persegi.
Hendra, konsumen yang ikut menerima serah terima unit kluster RPB mengatakan sangat senang karena fasilitasnya banyak yang dapat dimanfaatkan oleh keluarga.
Pilihan Hendra mengambil unit di kluster RPB ini tidak terlepas juga karena semua sektor di kawasan kluster RPB sudah ada.
“Sudah ada sekolah, supermarket, pom bensin, dan lain-lain. Jadi lebih praktis, apa aja ada. Harganya juga cukup terjangkau,” tutupnya usai ikut melihat langsung unit yang telah ia beli.
[Redaktur: Zahara Sitio]