WAHANANEWS.CO - Sejumlah supermarket besar resmi menutup operasionalnya di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Dilansir dari CNNIndonesia.com, setidaknya tiga supermarket—baik lokal maupun waralaba asing—telah menghentikan bisnisnya karena berbagai alasan, mulai dari minimnya pasar hingga perubahan perilaku konsumen.
Berikut tiga supermarket yang tutup di Indonesia per Mei 2025:
Baca Juga:
Supermarket di Singapura Kini Cantumkan Harga Satuan, Konsumen Bisa Bandingkan Lebih Mudah
1. GS Supermarket
Supermarket asal Korea Selatan ini menjadi yang terbaru menghentikan operasionalnya. Dikonfirmasi oleh Ketua Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, GS Supermarket akan menutup seluruh 10 gerainya di Indonesia per 31 Mei 2025.
Menurut Budihardjo, skala pasar GS Supermarket terbilang kecil dan tidak berkembang di tengah industri ritel nasional. Meski demikian, sejumlah pihak dikabarkan akan mengambil alih gerai-gerai tersebut.
2. LuLu Hypermarket
Baca Juga:
Diduga Beri Diskon Fiktif, Dua Raksasa Supermarket Digugat
Waralaba ritel asal Uni Emirat Arab ini dikabarkan menutup gerai-gerainya seperti di Cakung (Jakarta Timur) dan Sawangan (Depok) karena kondisi yang sepi dan diskon besar-besaran hingga 90 persen.
Namun, kabar itu dibantah oleh Corporate Affairs Director LuLu Group International, Luthfi Husin. Ia menjelaskan bahwa perusahaan sedang mengubah strategi bisnis, bukan bangkrut atau tutup permanen. Penyesuaian dilakukan karena bisnis hypermarket sedang mengalami pelemahan.
3. Giant
Supermarket Giant, yang dikelola oleh PT Hero Supermarket Tbk, resmi menutup seluruh gerainya pada Juli 2021. Penutupan ini menyusul kerugian beruntun sejak 2017 dan perubahan perilaku belanja masyarakat.
Sekitar 7.000 karyawan terkena PHK akibat keputusan ini. Hero kemudian fokus pada lini bisnis yang dinilai lebih potensial seperti Guardian, IKEA, dan Hero Supermarket.
Ketiga kasus tersebut mencerminkan tantangan besar sektor ritel di Indonesia, termasuk persaingan ketat, pergeseran tren belanja, dan tekanan ekonomi global.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.