WahanaNews.co | China
dikabarkan siap berhubungan dengan Taliban yang beberapa hari terakhir berhasil
kuasai Afganistan.
Baca Juga:
Soal Iriana Tidak Pernah Hadir Melayat, Denny Siregar: Gak Usah Sok Tahu!
Di mata Denny Siregar, pegiat media sosial, relasi mesra
China-Taliban bukan hal mengejutkan. China tak peduli Taliban akan membuat
negara Islam atau bentuk lain karena motivasi China jelas bukan soal idiologi.
Taliban berkawan dengan China, kenapa ngga?
Bahkan bukan saja dengan China, Taliban juga mulai berkawan
dengan Iran. Padahal Iran itu negara Syiah, sedangkan Taliban itu Sunni garis
keras. Mereka dulu musuh bebuyutan.
Baca Juga:
Tanggapi Ijazah Palsu Jokowi, Denny Siregar: Sebodoh Isu Kancing Jas
Bahkan tahun 1998, Iran hampir saja memerintahkan serangan
militer ke Afghanistan - yang dulu dipimpin Taliban - karena serangan yang
menewaskan 11 orang diplomat Iran di Afghanistan utara.
Lalu jika dengan Iran yang Syiah saja Taliban mau mendekat,
kenapa tidak dengan China? China tidak punya sejarah konflik apapun dengan
Taliban.
Apalagi China itu urusannya bisnis, bukan ideologi. Mau
Taliban bikin negara Islam kek, mau bikin kerajaan, tentu itu tidak penting
buat China. Hal yang paling penting bagi negara ini adalah keuntungan ekonomis.
Apa yang menyebabkan terjadi perkawanan antara Taliban
dengan China dan juga Iran? Jawabannya cuma satu: Amerika.
Ya, Amerika adalah musuh bersama China, Iran dan juga
Taliban. Buat China, yang sedang melebarkan sayapnya, Amerika adalah musuh
besarnya. China ingin menggantikan Amerika sebagai negara superpower. China
ingin mata uangnya bisa menggantikan dollar sebagai mata uang internasional.
China ingin proyek utamanya jalur jalan raya dan kereta api
antara China dan Pakistan, berjalan mulus. Karena itu, Amerika harus ditendang
dari Afghanistan. Yang terbaik supaya itu bisa terwujud, ya bekerjasama dengan
Taliban.
Sedangkan buat Iran, adalah masalah keamanan. Iran
berbatasan dgn Afghanistan. Pangkalan militer Amerika di Afghanistan sangat
mengganggu Iran, karena rencananya akan dipakai oleh Amerika sebagai bagian dari
titik militer ketika nanti hendak menyerang Iran.
Iran dan Amerika sudah sejak tahun 1981 bermusuhan. Sejak
Syah Reza Pahlevi ditendang oleh Ayatullah Khomeini, dan Amerika hengkang dari
Iran.
Taliban juga musuhan dengan Amerika, padahal dulunya
berkawan. Taliban dibentuk tahun 1994 dengan bantuan Amerika - lewat Saudi -
untuk merebut Afghanistan. Eh tahun 2001, perkawanan mereka pecah karena
Amerika mengusir Taliban dari Afghanistan. Alasan Amerika sederhana, Taliban
menyembunyikan Osama bin Laden.
Jadi China, Iran dan Taliban punya musuh bersama, yaitu
Amerika. Maka mereka bersatu mengusir Amerika dari Afghanistan lewat tangan
Taliban.
Apakah sesudah Amerika pergi, China, Iran dan Taliban akan
tetap berkawan ? Bisa iya, bisa tidak. Selama ketiganya tetap bisa menghormati,
tidak saling mengancam, saling menguntungkan, maka perdamaian di daerah itu
bisa terwujud.
China juga butuh supaya Taliban tidak ekstrem seperti dulu.
Karena China ingin investasinya aman. Selama Taliban butuh duit China, maka
bisa jadi mereka akan berubah tidak sekejam dan sekeras dulu.
Jadi apa dong nama perkawanan mereka bertiga ini? Jawabnya
gampang. Enemy of my enemy is my friend. Atau musuh dari musuhku adalah
temanku. Sesederhana itu. Seperti sederhananya menyeruput kopi dgn ditemani
sebatang rokok sebagai pengantar tidur.
Tentu saja, yang bakal bingung itu kaum kadrun. Mereka
mendukung Taliban, tapi kok Taliban berkawan dengan China komunis?
Mereka cinta Taliban, tapi kok Taliban berteman dengan Syiah
yang mereka anggap sesat ? Jadi gimana ini? Akhirnya mereka garuk-garuk jenggot
yang diadakan buat gelantungan para bidadari.
Mereka sama sekali gak paham bagaimana peta politik luar
negeri. [rin]