WahanaNews.co | Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menegaskan, para negara maju di dunia gagal memenuhi janjinya terkait isu perubahan iklim.
Janji yang dimaksud adalah membiayai negara berkembang memitigasi dan menghadapi dampak dari perubahan iklim tersebut.
Baca Juga:
Maksud Hati Cegah Kiamat Batubara, Apa Daya China-India Malah Kena Murka
Sri menjabarkan, dalam upaya mengatasi masalah perubahan iklim dunia ini, membutuhkan anggaran hingga triliunan dolar AS.
Negara berkembang jelas membutuhkan bantuan pembiayaan dari negara maju mengatasi isu anggaran tersebut.
"Negara-negara maju gagal memenuhi janji mereka untuk mendanai US$100 miliar per tahun bagi negara-negara berkembang dalam menghadapi ancaman climate change baik dalam bentuk program adaptasi maupun mitigasi," tegas Sri, dikutip dari akun Instagram pribadinya, Jumat (5/11/2021).
Baca Juga:
Heboh! India dan China Tolak Hapus Batubara di KTT COP26
Di hari ketiga KTT COP26 pada 3 November lalu, Sri pun menggaungkan isu mengenai anggaran tersebut.
Hal itu disampaikan dalam 6 forum diskusi yang dihadirinya baik sebagai pembicara kunci atau memimpin pertemuan dan panelis.
Lebih lanjut Sri Mulyani menegaskan, Pemerintah Indonesia tidak akan menyerah.
Janji para negara maju terkait pembiayaan guna mengatasi perubahan iklim tersebut akan terus diperjuangkan.
"Akuntabilitas negara-negara maju harus tetap dituntut. Kita juga terus memperjuangkan sumber pendanaan yang transparan, adil dan kredibel bagi penanganan ancaman perubahan iklim dunia," tegasnya.
Dia pun meminta jajaran Kemenkeu untuk menyusun strategi secara detail dengan langkah inovatif.
Lalu memperjuangkan janji tersebut di berbagai forum internasional.
"Tantangan pembiayaan perubahan iklim harus kita siapkan dan jawab. Saya meminta jajaran Kemenkeu untuk menyusunan strategi detail dan berjuang keras dan inovatif dalam forum internasional, menjaga kepentingan Indonesia dan menjadi warga bagian dunia yang bertanggung jawab," tegasnya. [qnt]