WahanaNews.co | Pemilik kapal kontainer Ever Given berbalik menyalahkan Otoritas
Terusan Suez (SCA) atas insiden yang memblokir Terusan Suez Mesir selama
berhari-hari pada Maret lalu.
Serangan
yang disampaikan oleh pengacara pihak pemilik kapal tersebut diajukan di tengah
sengketa hukum mengenai kompensasi.
Baca Juga:
Houthi Ngamuk di Laut Merah, Kargo Rp 463 T Pindah Jalur
Reuters melaporkan bahwa pengacara yang
bertindak atas perusahaan itu menilai SCA yang bersalah, karena memberikan izin
untuk kapal Ever Given memasuki
kanal.
"Padahal, ketika
itu, kondisi cuaca yang buruk," menurut Ahmed Abu Ali, perwakilan dari tim
hukum Kapal Ever Given yang dimiliki
oleh perusahaan Jepang, Shoei Kisen Kaisha, melansir Business Insider pada Minggu (23/5/2021).
Reuters melaporkan, ada rekaman dari kapal yang
diberikan ke pengadilan.
Baca Juga:
Penembakan Jamaludin Diduga Sarat Dalang
Isinya
menunjukkan ketidaksepakatan antara pilot SCA dan pusat kendalinya.
Mereka
berdebat mengenai apakah kapal tersebut harus melewati kanal saat itu atau
tidak.
Pengacara
yang mewakili Shoei Kisen Kaisha mengatakan, kapal itu seharusnya didampingi
oleh setidaknya dua kapal tunda.
"Tetapi
ini tidak terjadi," katanya.
Perusahaan
Jepang tersebut meminta 100.000 dollar AS (Rp 1,4 miliar) sebagai kompensasi
awal, atas kerugian yang terkait dengan penahanan kapal.
Pejabat
di Mesir telah menuntut pemilik kapal membayar kompensasi 600 juta dollar AS
(Rp 8,6 triliun) untuk gangguan yang disebabkan oleh penyumbatan.
Tuntutan
itu sudah diturunkan dari permintaan awal pejabat Mesir yang meminta kompensasi
sebesar 916 juta dollar AS (Rp 13,1 triliun).
Namun,
entitas asuransi yang mewakili Shoei Kisen Kaisha mengatakan, klaim
tersebut masih berlebihan.
Insiden
tersangkutnya Kapal Ever Given, yang
membuat Terusan Suez macet, sempat mengacaukan lalu lintas perdagangan
internasional, antara 23 hingga 29 Maret.
Akibat
kejadian itu, sekitar 400 kapal mengalami penundaan, sehingga secara
signifikan mengganggu perdagangan global.
Sekitar
12 persen dari perdagangan internasional mengalir melalui alur tersebut.
Tersumbatnya
kapal menelan biaya sekitar 400 juta dollar AS (Rp 5,7 triliun), untuk setiap
jam transportasi air itu tidak bergerak.
Setelah
akhirnya dibebaskan oleh beberapa kapal tunda dan kapal keruk, otoritas Mesir
menahan Kapal Ever Given.
Kapal
itu telah ditahan di danau buatan di sepanjang kanal, sampai perusahaan
asuransi dan otoritas Mesir mencapai kesepakatan kompensasi Terusan Suez.
Sementara
anggota krunya, telah diberi izin untuk meninggalkan tersebut. [qnt]