WahanaNews.co | Kemacetan di Terusan Suez, Mesir,
membuat dunia rugi 400 juta dollar AS (Rp 5,6 triliun) per jam untuk barang
yang tertunda, menurut perkiraan Lloyd's
List.
Kemacetan
di Terusan Suez tersebut dipicu oleh kapal kargo berukuran besar, Ever Given, yang tersangkut di kanal
tersebut.
Baca Juga:
Laba Bersih TMAS Melonjak 1000 Persen
Kapal
tersebut telah tersangkut di salah satu rute perdagangan paling penting di
dunia itu sejak Selasa (23/3/201).
Kanal
tersebut menyediakan rute pelayaran penting yang menghubungkan Eropa ke Asia
atau sebaliknya, sebagaimana dilansir Business
Insider, Jumat (26/3/2021).
Lloyd's List merupakan jurnal berita perkapalan
yang berbasis di London, Inggris.
Baca Juga:
11 Tentara Mesir Tewas Akibat Serangan di Sinai
Lloyd's List memperkirakan, nilai barang di
dalam kapal kargo yang melewati Terusan Suez rata-rata 9,7 miliar dollar AS (Rp
139 triliun) setiap harinya.
Dari
nilai tersebut, sebesar 5,1 miliar dollar AS (Rp 73 triliun) dibawa oleh kapal-kapal
dari timur ke barat.
Sedangkan
4,6 miliar dollar AS (Rp 66 triliun) sisanya dibawa oleh kapal-kapal dari barat
ke timur.
Lloyd's List menjelaskan lagi, hingga saat ini, hampir
300 kapal terpaksa terhalang pelayarannya untuk melewati kanal tersebut.
Kemacetan
di Terusan Suez juga belum rampung diatasi dan kemungkinan butuh waktu
berpekan-pekan untuk membebaskan Ever
Given.
Kemacetan
di kanal tersebut berdampak pada rantai pasokan global yang sudah menegang
akibat pandemi virus Corona.
Selama
pandemi, permintaan barang melonjak, sedangkan pengiriman dan pelayaran barang mengalami
perlambatan sejak tahun lalu.
Kemacetan
tersebut juga memaksa beberapa kapal untuk mengubah rute dan sebaliknya
melakukan perjalanan yang panjang, berbahaya, dan mahal dengan memutari Afrika.
Ever Given tersangkut di Terusan Suez. Haluan
kapal Ever Given menabrak sisi timur
kanal, sedangkan buritannya tampak tersangkut di sisi barat.
Upaya
telah dilakukan untuk membersihkan pasir dan lumpur dari sekitar kapal,
sementara kapal tunda telah dikerahkan untuk mencoba menggeser Ever Given.
Diberitakan, sebanyak lima kapal tunda kini
sedang berusaha membebaskan kapal Ever
Given agar bisa berlayar lagi.
Peter
Berdowski, CEO perusahaan Belanda, Boskalis, yang
berusaha membebaskan kapal, mengatakan, masih terlalu dini menentukan berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk membebaskan kapal.
Kapten
kapal Ever Given mengungkap parahnya
cuaca yang dia sebut sebagai penyebab kapalnya bisa tersangkut di Terusan Suez. [qnt]