WahanaNews.co | Direktur Hak Asasi Manusia Iran (IHR) yang berbasis di Oslo menyerukan pada masyarakat global agar segera menangani kekerasan aparat pada pengunjuk rasa di Iran yang situasinya semakin gawat.
"Kita harus tegas dan bersatu mengambil langkah-langkah praktis untuk menghentikan pembunuhan dan penyiksaan para pengunjuk rasa," kata Mahmood Amiry-Moghaddam.
Baca Juga:
Wuih, Jorok... Pria Iran Ini Tak Pernah Mandi Selama 60 Tahun!
Rekaman video dan sertifikat kematian yang diperoleh IHR menunjukkan bahwa "amunisi langsung ditembakkan ke pengunjuk rasa," tuduhnya.
Dilansir dari RTL, polisi anti huru hara Iran dengan pelindung tubuh hitam telah memukuli pengunjuk rasa dengan pentungan dalam pertempuran jalanan.
Mahasiswa pun telah merobohkan gambar besar pemimpin tertinggi dan pendahulunya Ayatollah Ruhollah Khomeini, dalam rekaman video baru-baru ini yang diterbitkan AFP.
Baca Juga:
Jual Jasa Operasi Plastik hingga Bayi Tabung, Iran Siap Pikat Wisatawan Medis Global
Amnesty International pada hari Senin melaporkan bahwa Hadis Najafi, seorang pengunjuk rasa berusia 22 tahun, tewas pada 21 September di Karaj.
"Pasukan keamanan menembakkan tembakan ke arahnya dari jarak dekat, mengenai wajah, leher dan dada," kata kelompok hak asasi itu, menguatkan versi di media sosial sebelumnya.
Para pengunjuk rasa telah melemparkan batu, membakar mobil polisi dan membakar gedung-gedung publik.