WahanaNews.co | Korea Utara kembali menembakkan rudal balistiknya ke arah laut lepas pantai timur Korea Selatan (Korsel). Kali ini, rudal yang ditembakkan berjumlah dua buah.
Dilansir dari Reuters, militer Korsel melaporkan bahwa tembakan rudal dilakukan pada Minggu (18/12/2022). Beruntungnya, menurut keterangan dari Wakil Menteri Pertahanan Jepang, Toshiro Ino, rudal tersebut dikabarkan mendarat di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negaranya.
Baca Juga:
Militer Korea Selatan Siarkan K-Pop dan Berita untuk Serangan Psikologis
Dilansir dari Reuters, penembakkan rudal tersebut dilakukan beberapa hari setelah Korea Utara melakukan uji coba mesin berbahan bakar padat dan berdaya dorong tinggi. Uji coba tersebut dilakukan di Lapangan Peluncuran Satelit Sohae, Kamis (15/12/2022) dan diawasi langsung oleh sang Presiden, Kim Jong Un.
Menurut pengamat, uji coba mesin berbahan bakar padat dan berdaya dorong tinggi itu merupakan upaya Korea Utara untuk mengembangkan senjata rudal dan nuklirnya. Selain itu, pengamat juga menilai bahwa uji coba tersebut memungkinkan Korea Utara untuk menembakkan rudal balistiknya dengan kecepatan yang lebih tinggi.
1. Korea Utara telah beberapa kali melakukan uji coba rudal
Baca Juga:
Waspadai Pencurian Tinja, Pemimpin Korut Bawa Toilet Kemanapun Pergi
Beberapa bulan terakhir di penghujung 2022, Korea Utara dikabarkan telah beberapa kali melakukan uji coba rudal. Pada 2 November lalu, Korea Utara juga telah melakukan uji coba rudal balistiknya. Saat itu, negara tersebut menembakkan setidaknya 23 rudal di mana salah satu di antaranya mendarat di lepas pantai Korsel.
Selain itu, pada 3 November lalu, Korea Utara juga kembali menembakkan rudalnya. Dilansir dari ANTARA, menurut keterangan dari penjaga pantai Jepang, rudal tersebut dikabarkan mendarat di Samudera Pasifik.
2. Korsel, Amerika, dan Jepang mengecam uji coba rudal Korea Utara
Korea selatan dan Amerika mengecam tindakan uji coba rudal yang kerap dilakukan Korea Utara. Kedua negara tersebut menilai bahwa uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara pada November lalu merupakan tindakan yang tercela dan tidak bermoral.
Pasalnya, Korea Utara kerap kali menembakkan rudalnya dengan jumlah yang banyak. Hal itu tentunya menjadi bahaya bagi negara-negara yang ada di sekitarnya.
Selain itu, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida juga mengatakan bahwa uji coba rudal yang terus dilakukan Korea Utara merupakan tindakan yang tidak bisa dimaafkan.
“Peluncuran rudal Korea Utara yang terus menerus itu sudah di luar batas dan sama sekali tidak bisa dimaafkan,” ucap Kishida melansir DW.
Uji coba rudal yang terus dilakukan Korea Utara merupakan bentuk respons terhadap Korsel dan Amerika. Pasalnya, akhir-akhir ini, kedua negara tersebut dikabarkan sering melakukan latihan militer bersama.
Dilansir dari DW, hal itu membuat Korea Utara merasa terancam sehingga negara tersebut membalasnya dengan melakukan uji coba rudal. [ast]