WahanaNews.co | Negara Tuvalu makin tenggelam akibat Perubahan Iklim. Untuk itu, Menlu Tuvalu berpidato di Pantai Untuk KTT Iklim PBB
Tuvalu mencari cara hukum untuk mempertahankan kepemilikan mereka atas zona maritim dan pengakuan sebagai negara jika negara kepulauan di Samudera Pasifik itu benar-benar tenggelam karena perubahan iklim, kata menteri luar negerinya, Simon Kofe, Selasa (09/11/2021).
Baca Juga:
BMKG Kalsel Intensifkan Edukasi Masyarakat Terkait Peningkatan Suhu Signifikan Lima Dekade Terakhir
"Kami sebenarnya membayangkan skenario terburuk di mana kami terpaksa pindah atau daratan kami terendam," kata menlu Tuvalu, Simon Kofe, seperti dikutip Straits Times, Selasa, (09/11/2021).
"Kami sedang mencari jalan hukum di mana kami dapat mempertahankan kepemilikan kami atas zona maritim kami, dan mempertahankan pengakuan kami sebagai negara di bawah hukum internasional. Jadi itu adalah langkah yang kami ambil, melihat ke masa depan," katanya.
Rekaman Simon Kofe atas pidatonya untuk KTT Iklim PBB COP26 dibagikan secara luas di media sosial selama beberapa hari terakhir, membuat senang negara pulau kecil yang selama ini mendorong tindakan agresif untuk membatasi dampak perubahan iklim. Dalam rekaman itu, Simon Kofe berdiri setinggi lutut di tepi laut negerinya.
Baca Juga:
Buka Indonesia International Sustainability Forum 2024, Presiden Jokowi Sampaikan Strategi Penanganan Perubahan Iklim
Rekaman Simon Kofe atas pidatonya untuk KTT Iklim PBB COP26 dibagikan secara luas di media sosial selama beberapa hari terakhir, membuat senang negara pulau kecil yang selama ini mendorong tindakan agresif untuk membatasi dampak perubahan iklim.
Dalam rekaman itu, Simon Kofe berdiri setinggi lutut di tepi laut negerinya.
Rekaman Simon Kofe atas pidatonya untuk KTT Iklim PBB COP26 dibagikan secara luas di media sosial selama beberapa hari terakhir, membuat senang negara pulau kecil yang selama ini mendorong tindakan agresif untuk membatasi dampak perubahan iklim. Dalam rekaman itu, Simon Kofe berdiri setinggi lutut di tepi laut negerinya.
"Kami tidak mengira (foto rekaman) itu akan menjadi viral seperti yang kami lihat selama beberapa hari terakhir. Kami sangat senang dengan itu dan mudah-mudahan itu membawa pesan dan menekankan tantangan yang kami hadapi di Tuvalu saat ini," kata Kofe.
Tuvalu adalah sebuah pulau dengan populasi sekitar 11.000 orang dan titik tertingginya hanya 4,5m di atas permukaan laut.
Sejak 1993, permukaan laut naik sekitar 0,5 cm per tahun, menurut laporan pemerintah Australia 2011, atau pada tahun 2021 ini sudah naik hampir 15 cm dibanding titik terendah muka air laut tahun 1993.
Kofe mengatakan dia menyampaikan pidato berupa rekaman video, yang dijadwalkan akan ditayangkan di COP26 pada hari Selasa, (09/11/2021) di tempat yang dulunya merupakan lahan kering, menambahkan Tuvalu juga mengalami banyak erosi pantai.
Ketika ditanya apa pendapat orang Tuvalu tentang naiknya permukaan laut, Kofe mengatakan beberapa generasi yang lebih tua mengatakan mereka senang ikut tenggelam ke dalam laut bersama tanah air mereka, sementara yang lebih muda memilih untuk pergi mengungsi.
"Satu hal yang jelas adalah, masyarakat memiliki ikatan yang sangat kuat dengan tanah air mereka," kata Kofe. [rin]