WahanaNews.co | Dalam beberapa hari terakhir, dunia digemparkan oleh
aksi kelompok milisi Taliban yang berusaha menguasai seluruh wilayah
Afghanistan.
Tak tanggung-tanggung,
kini Taliban bahkan berhasil menguasai Ibu Kota
Kabul dan menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan.
Baca Juga:
Taliban: Tugas Wanita Itu Melahirkan, Bukan Jadi Menteri
Mengutip Al Jazeera, Taliban berhasil menguasai
Istana Kepresidenan setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dan
menyerahkan Istana Kepresidenan demi menghindari pertumpahan darah di negaranya.
Sejarah Taliban di
Afghanistan sendiri telah dimulai sejak lama.
Taliban digulingkan dari
kekuasaannya di Afghanistan oleh pasukan yang dipimpin Amerika Serikat (AS)
pada tahun 2001 silam.
Baca Juga:
Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Kuliah, Tapi…
Praktis, sejak saat itu,
perang berkepanjangan mewarnai hari-hari di Afghanistan.
Taliban kian kuat dan
kini telah mencapai puncaknya hingga menduduki Ibu Kota
Kabul.
Setelah 20 tahun perang,
pasukan AS perlahan menarik diri dari Afghanistan.
Itu dilakukan sesuai
kesepakatan antara AS dan Taliban.
Namun, setelah
perjanjian, Taliban justru melancarkan serangan untuk merebut wilayah-wilayah
yang dikuasai tentara Afghanistan.
Sejarah Taliban di
Afghanistan dan perang berkepanjangan ini dipicu oleh tragedi 9/11 di AS.
Petinggi Al Qaeda, Osama
bin Laden, dituduh sebagai biang kerok peristiwa tersebut.
Kala itu, Osama bin
Laden berada di Afghanistan, di
bawah perlindungan Taliban.
Tak menyerah, Taliban
menolak menyerahkan Osama bin Laden.
Hal itu kemudian memicu
invasi pasukan militer AS ke Afghanistan sejak 2003 untuk menyingkirkan Taliban.
Tahun 2014 menjadi tahun
paling berdarah sejak perang dimulai pada 2001 silam.
Pasukan NATO, yang
membantu tentara AS di Afghanistan, mengakhiri misi mereka dan menyerahkan
tanggung jawab keamanan kepada tentara Afghanistan.
Gayung bersambut,
Taliban pun meresponsnya dengan merebut sejumlah wilayah di Afghanistan.
Mengapa Taliban begitu
berpengaruh di Afghanistan?
Bagaimana sejarah
kelahiran kelompok ini?
Berikut rangkuman
sejarah Taliban di Afghanistan.
Sejarah Taliban di Afghanistan
Taliban, dalam bahasa
Pashto, berarti "pelajar".
Kelompok ini mengambil
nama "taliban"
karena memang pada awalnya sebagian besar anggotanya merupakan siswa pesantren
yang didirikan oleh para pengungsi Afghanistan di Pakistan pada tahun 1980-an.
Gerakan ini mulanya
didominasi oleh orang-orang Pashtun dan muncul di sejumlah pesantren yang
dibiayai Arab Saudi dengan menganut aliran Sunni garis keras.
Akibat ketidakstabilan
situasi politik dan runtuhnya rezim Soviet, kelompok ultrakonservatif ini
berkembang dan eksis pada medio 1990-an.
Pada September 1995,
mereka berhasil merebut Provinsi Herat, di perbatasan Iran.
Tepat setahun kemudian,
sejak 1996, Taliban menguasai sebagian besar wilayah Afghanistan, termasuk di
antaranya Kabul.
Di bawah kekuasaannya,
Taliban memberlakukan hukum Islam yang ketat.
Mengutip News Sky, Taliban kemudian dituduh
menegakkan hukum Islam yang brutal dan represif dengan eksekusi publik sebagai
hukumannya.
Perempuan diharuskan
berpakaian tertutup dan pria harus menumbuhkan janggut.
Mengutip BBC, Taliban juga melarang kebebasan
berekspresi.
Masyarakat dilarang
mendengarkan televisi, musik, dan menikmati film di bioskop.
Perempuan di atas 10
tahun juga dilarang mengenyam pendidikan formal di sekolah.
Berbagai penerapan
aturan itu membuat Taliban kerap dituduh melakukan pelanggaran hak asasi
manusia.
[dhn]