WahanaNews.co | Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, membantah klaim yang menyebutkan adanya keistimewaan yang diperoleh ras Tionghoa di Singapura.
Lee menyebut, klaim tersebut sama sekali tidak mendasar.
Baca Juga:
Prabowo Terima Kunjungan Perdana Menteri Singapura di Istana Merdeka
"Sama sekali tidak mendasar ada klaim yang menyebutkan ras Tionghoa memiliki keistimewaan di Singapura," kata Lee, seraya menegaskan bahwa semua ras yang tinggal di negeri Singa Putih ini mendapatkan perlakuan yang sama.
Namun, Lee mengatakan bahwa kerukunan rasial yang selama ini terjadi sudah dapat diterima di kalangan masyarakat, kendati ada beberapa ras Tionghoa-Singapura yang tidak sepenuhnya menyadari perasaan etnis minoritas yang ada.
Mengutip Channel News Asia, Minggu (29/8/2021), Lee yang berpidato dalam bahasa Mandarin di National Day Rally mencontohkan bagaimana etnis minoritas di Singapura kerap menghadapi kesulitan, baik itu perihal menyewa rumah atau mencari pekerjaan.
Baca Juga:
Wakil PM Singapura: Partisipasi Aktif China Penting untuk Dunia Global
Isu-isu ini melibatkan ruang diskusi bersama semua ras dan secara langsung memengaruhi kaum yang tinggal di Singapura, kata Lee, menurut terjemahan dalam bahasa Inggris.
"Oleh karena itu, kita semua harus menjunjung tinggi prinsip kesetaraan ras untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif," kata Lee.
Lee mengatakan, ada beberapa insiden terkait ras yang menjadi perdebatan publik dalam beberapa bulan terakhir.
Dulu, insiden semacam ini tidak terlalu menarik banyak perhatian orang.
Namun, kini, dengan adanya media sosial, mereka dapat dengan mudah dipermainkan.
Situasi ini dikhawatirkan akan semakin memengaruhi hubungan antar-ras yang ada di Singapura.
Untungnya, sebagian warga Singapura memahami betul pentingnya kerukunan antar-sesama.
Lee mencatat, banyak orang dari semua ras telah menentang rasisme dan menolak diskriminasi rasial.
"Pemerintah tidak memihak ketika menyusun undang-undang dan tidak menyusun ras apapun. Kebijakan fundamental ini didukung oleh komunitas Tionghoa, dan menjadi landasan bagi keharmonisan multiras kami," jelasnya. [qnt]