WahanaNews.co | Taiwan menegaskan akan memakai haknya mempertahankan diri dan melancarkan 'serangan balasan' jika Angkatan Bersenjata China nekat memasuki wilayahnya.
Penegasan itu disampaikan saat Beijing meningkatkan aktivitas militernya di dekat wilayah Taiwan.
Baca Juga:
KDEI Taipei Sosialisasikan Kebijakan Barang Kiriman dan Bawaan PMI kepada Masyarakat Indonesia di Taiwan
Seperti dilansir Reuters, Rabu (31/8/2022), para pejabat pertahanan Taiwan mengatakan bahwa patroli militer China dengan 'intensitas tinggi' di dekat Taiwan terus berlanjut dan niat Beijing untuk menjadikan Selat Taiwan sebagai 'laut dalam' akan menjadi sumber utama ketidakstabilan di kawasan.
"Untuk pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang memasuki wilayah laut dan udara kami sejauh 12 mil laut, militer nasional akan mempraktikkan hak untuk mempertahankan diri dan melancarkan serangan balasan tanpa pengecualian," tegas wakil kepala staf jenderal untuk operasional dan perencanaan Taiwan, Lin Wen-Huang, kepada wartawan dalam konferensi pers.
Taiwan telah mengeluhkan drone-drone China yang berulang kali mengudara hingga ke dekat gugusan pulau kecil dekat pantai China.
Baca Juga:
Dandim Hadiri Rapat Paripurna Pelantikan dan Pengucapan Sumpah Anggota DPRD Kabupaten Merangin
Ditambahkan Lin dalam pernyataannya bahwa militer Taiwan akan mempraktikkan hak yang sama untuk 'menyerang balik' terhadap drone-drone China yang tidak mematuhi peringatan untuk meninggalkan wilayah Taiwan setelah memberikan ancaman.
Taiwan melepaskan tembakan peringatan ke arah sebuah drone China yang mengudara di dekat sebuah pulau kecil yang dikuasai Taipei pada Selasa (30/8) waktu setempat.
Itu menjadi momen pertama kalinya tembakan peringatan dilepaskan ketika ketegangan meningkat antara Taiwan dan China yang bertetangga.