Tembakan peringatan dilepaskan setelah Presiden Tsai Ing-wen memerintahkan militer Taiwan untuk mengambil 'langkah balasan kuat' terhadap apa yang disebutnya sebagai provokasi China.
Dalam konferensi pers yang sama, direktur akademi militer Universitas Pertahanan Nasional Taiwan, Ma Cheng-Kun, menyatakan China mungkin akan bertindak lebih jauh untuk menolak kapal-kapal militer asing yang berlayar melintasi Selat Taiwan tanpa izinnya.
Baca Juga:
KDEI Taipei Sosialisasikan Kebijakan Barang Kiriman dan Bawaan PMI kepada Masyarakat Indonesia di Taiwan
"Setelah status normal militer baru dikonsolidasikan, maka risiko benturan akan meningkat jika kapal Angkatan Laut asing bersikeras pada hak navigasi dan kebebasan," sebutnya.
Kapal-kapal perang Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutu seperti Inggris dan Kanada secara rutin berlayar melintasi Selat Taiwan selama beberapa tahun terakhir, termasuk dua kapal perang Angkatan Laut AS pekan lalu.
Angkatan Bersenjata Taiwan diperlengkapi dengan baik, namun lebih kecil jika dibandingkan militer China.
Baca Juga:
Dandim Hadiri Rapat Paripurna Pelantikan dan Pengucapan Sumpah Anggota DPRD Kabupaten Merangin
Presiden Tsai mengawasi program modernisasi dan meningkatkan anggaran pertahanan yang menjadi prioritas. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.