WahanaNews.co, Moskow – Di sebuah desa, Helikopter Mi-8 milik Dinas Keamanan Federal (FSB) Rusia jatuh dan menewaskan tiga orang.
Pesawat itu jatuh di dekat desa Prudny di wilayah Chelyabinsk, Rusia, kata pemerintah setempat, pada Selasa, (29/8/2023).
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Seorang juru bicara layanan darurat mengatakan kepada kantor berita pemerintah, RIA Novosti bahwa helikopter itu jatuh saat melakukan penerbangan, dan menewaskan tiga anggota awak.
Gubernur Wilayah Chelyabinsk, Alexei Teksler, juga mengatakan tiga orang tewas dalam insiden tersebut, meskipun laporan awal dari saluran Telegram Rusia menyebutkan empat orang yang berada di dalam helikopter tersebut tewas.
“Warga, bangunan tempat tinggal tidak terkena dampaknya. Layanan khusus sedang bekerja di lokasi kejadian,” ujarnya di Telegram, dikutip dari Newsweek, Selasa, (29/8//2023) melansir VIVA Militer.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Baza mempublikasikan sebuah video yang diduga diambil oleh seorang saksi mata yang mengaku melihat jatuhnya helikopter tersebut.
“Ada 4 orang di dalamnya. Menurut data awal, semuanya tewas."
Berita ini muncul beberapa hari setelah Ukraina mengatakan pihaknya telah memikat seorang pilot Rusia yang memimpin helikopter angkut serbu Mi-8 AMTSh untuk mendarat di wilayah Ukraina, kemudian pesawat tersebut disita.
Mi-8 AMTSh adalah versi serangan lapis baja dari helikopter Mi-8AMT, dan terutama digunakan untuk membawa pasukan dan kargo. Ia membawa sejumlah senjata serangan darat, dan dapat beroperasi pada malam hari dan dalam segala kondisi cuaca.
Kepala Direktorat Intelijen Militer Ukraina (GUR), Mayor Jenderal Kyrylo Budanov, mengatakan bahwa helikopter tersebut kini berada di Kiev dan menyebut operasi tersebut sebagai operasi pertama yang berhasil dalam sejarah Ukraina.
Pada akhir Juli, helikopter Mi-8 lainnya juga dilaporkan jatuh di Altai, sebuah Republik Rusia di Siberia selatan. Pihak berwenang mengatakan kabel listrik menghalangi pendaratan Mi-8 dan Kementerian Situasi Darurat Rusia mengungkapkan adanya empat orang tewas dan 10 lainnya luka-luka.
Menurut data yang dipublikasikan, Rusia telah kehilangan sejumlah helikopter sejak Presiden Vladimir Putin menginvasi negara tetangganya Ukraina, 18 bulan lalu. Outlet sumber terbuka Belanda, Oryx, mengatakan bahwa sejak invasi besar-besaran ke Ukraina dimulai pada Februari 2022, Rusia telah kehilangan setidaknya 103 helikopter, 89 di antaranya hancur, 12 rusak, dan dua ditangkap.
Sementara itu, angka yang diterbitkan oleh Staf Umum Ukraina pada hari Selasa juga menunjukkan jumlah total helikopter Rusia yang hancur sejak perang dimulai mencapai 316. Sumber independen lainnya memberikan angka yang lebih konservatif dibandingkan Kiev. Namun, sejauh ini Rusia tetap tidak mempublikasikan angka kerugian militernya.
[Redaktur: Alpredo Gultom]