WAHANANEWS.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Anak dr. Rizky Adriansyah memaparkan berbagai tanda-tanda yang perlu diwaspadai terkait penyakit jantung bawaan (PJB) pada bayi baru lahir.
Menurutnya, gejala PJB bisa sangat bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali hingga menimbulkan keluhan yang berat.
Baca Juga:
PJB Ganti Nama Jadi PLN Nusantara Power
Gejala ringan umumnya membuat berat badan bayi sulit meningkat. Kondisi stunting, kata dr. Rizky, juga dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya kelainan jantung sejak lahir.
Sedangkan untuk gejala yang lebih parah, bayi dapat mengalami sesak napas, dan tampak kebiruan di sekitar mulut serta ujung jari tangan dan kaki.
“Biru itu pada mukosa mulut sama ujung-ujung jari, itu yang beratnya. Itu bisa muncul saat lahir, bisa kelihatannya setelah seminggu, atau beberapa bulan kemudian,” jelas dr. Rizky saat ditemui di Gedung Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2025).
Baca Juga:
PLN Group dan Pemkab Sidoarjo Berkolaborasi Sulap Sampah Jadi Bahan Bakar Co-Firing PLTU
Karena gejala PJB bisa samar, dr. Rizky menekankan pentingnya skrining sejak dini pada bayi baru lahir.
Pemeriksaan lanjutan oleh dokter umum, dan bila perlu ke dokter jantung anak, sangat dianjurkan.
Ia menambahkan, gejala lain yang sering kali tak spesifik tapi perlu diwaspadai adalah batuk pilek yang terus berulang.
Kondisi ini bisa saja terjadi beberapa kali dalam sebulan, dan meski sempat membaik, bisa dengan cepat kambuh kembali.
“Salah satu gejala yang tidak spesifik lainnya adalah anaknya mengalami batuk pilek berulang. Itu sering ya, diobati sebentar, terus nanti kumat lagi dalam satu bulan bisa beberapa kali mengalami batuk pilek berulang,” ujar dr. Rizky.
Namun demikian, batuk pilek berulang tak selalu berarti mengarah pada PJB.
Bisa jadi penyebabnya berasal dari gangguan pada saluran napas atau penyakit lain yang menyerupai gejala jantung.
“Dia (dokter) pasti paham kapan akhirnya dia harus memutuskan gejala batuk pileknya ini adalah penyakit batuk pilek biasa. Atau memang ada kaitannya dengan penyakit paru, atau mungkin masalahnya di penyakit jantung,” tambahnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]