WahanaNews.co | Polio atau poliomielitis merupakan penyakit yang dipicu virus polio dan sangat menular.
Penyakit ini menyerang sistem saraf hingga dapat menyebabkan kelumpuhan total dalam hitungan jam, bahkan kematian.
Baca Juga:
Babinsa Dampingi Nakes Sukseskan Vaksinasi Polio
Virus polio ditularkan oleh orang ke orang yang bisa menyebar terutama melalui rute fekal-oral atau melalui air dan makanan yang terkontaminasi, yang kemudian berkembang biak di usus.
Apakah polio hanya menyerang anak-anak?
Kasus polio kebanyakan menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Namun pada dasarnya, virus polio bisa menyerang siapa pun dari segala usia, terutama mereka yang belum divaksinasi.
Baca Juga:
Pemprov Klaim 3,2 Juta Anak di Jawa Barat Sudah Dapat Imunisasi Polio
Selain belum divaksinasi polio, risiko terkena polio meningkat, jika:
- Tinggal di atau bepergian ke daerah di mana polio belum diberantas.
- Tinggal di atau bepergian ke daerah dengan sanitasi yang buruk.
- Berusia di bawah 5 tahun.
- Sedang hamil.
Umumnya gejala awal polio adalah demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, leher kaku dan nyeri pada tungkai.
Satu dari 200 infeksi polio menyebabkan kelumpuhan permanen (biasanya di kaki). Di antara mereka yang lumpuh, 5–10% meninggal dunia karena disfungsi otot pernapasan.
Penyakit polio hingga kini tidak ada obatnya, sehingga hanya bisa dicegah dengan vaksin polio yang diberikan berkali-kali. Dengan vaksin polio ini dapat melindungi seorang anak seumur hidup.
Ada dua vaksin yang tersedia, yakni vaksin polio oral dan vaksin polio suntik. Keduanya efektif dan aman.
Kedua jenis vaksin polio digunakan dalam kombinasi yang berbeda di seluruh dunia, tergantung pada keadaan epidemiologis dan program lokal, untuk memastikan perlindungan yang terbaik bagi populasi. [rna]