WahanaNews.co | Jerman membukukan 210 kasus
Covid-19 dari sebuah pabrik es krim, Froneri. Hingga saat ini, perusahaan
tersebut sedang menyelidiki mengenai penyebaran virus corona bisa menyebar di
pabrik yang berlokasi di Osnabrueck, Jerman Utara ini.
Sejauh ini, 670 staf yang memiliki akses ke pabrik sejak 25
Januari telah menjalani tes dan 210 diantaranya dinyatakan kembali positif
Covid-19.
Baca Juga:
Corona Terus Melesat, Penularan di Sulut Sudah Capai Level Komunitas
Dalam pernyataan resminya, Froneri tanpa menyebut jumlahnya
mengatakan beberapa diantaranya merupakan jenis baru mutasi virus corona
Inggris.
Pihak perusahaan memastikan dalam beberapa bulan terakhir tidak
ada pekerja pabrik yang melakukan kunjungan ke kantor pusat Froneri di Inggris.
Temuan kasus ini membuat pabrik menghentikan sementara aktivitas
produksi hingga 26 Februari mendatang. Semua pekerja pabrik akan kembali
menjalani tes Covid-19.
Baca Juga:
10.967 Warga DKI Positif Covid-19 dari Klaster Keluarga
Belakangan, tingkat infeksi di Jerman naik signifikan, dengan
kasus harian lebih dari 11 ribu dan korban tewas akibat virus corona mencapai
47.662 jiwa.
Data statistik mencatat hingga saat ini Jerman berada di peringkat
ke-10 kasus corona global. Jerman memiliki 2.356.616 kasus dengan 66.202
kematian akibat Covid-19.
Pada akhir Januari lalu, otoritas kesehatan tengah menyelidiki
temuan mutasi virus corona Jerman. Wakil direktur medis rumah sakit Universitas
Charité Clemens Stockklausner mengatakan pihaknya masih harus melakukan
pengurutan (sequence) lengkap terlebih dulu sebelum memastikan adanya mutasi
varian baru virus corona di sana.
"Saat ini kami telah menemukan mutasi titik kecil... dan sama
sekali tidak jelas apakah itu akan memiliki relevansi klinis," jelasnya.
"Kami harus menunggu urutan (sequence) lengkapnya," kata
Stockklausner.
Selain itu, Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman
menyampaikan belum ada penjelasan secara spesifik mengenai varian baru virus
corona yang ditemukan di Jerman.
Dia mengatakan peneliti baru menyampaikan ada perbedaan antara
varian baru Covid-19 itu dengan yang varian baru yang ditemukan di Inggris,
Afrika Selatan, atau Brazil.
"Varian ini belum diidentifikasi namanya, sedang dalam
pemeriksaan lebih lanjut," ujar Dicky. [qnt]