WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa kecelakaan lalu lintas masih menjadi persoalan kesehatan paling krusial selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Perhatian utama diarahkan pada kecelakaan yang terjadi di jalur non-tol, terutama yang melibatkan kendaraan roda dua.
Baca Juga:
Fasilitas Medis Mulai Pulih, RSUD Langsa Aktifkan Lagi Sejumlah Ruangan Prioritas
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa meskipun secara umum jumlah kecelakaan lalu lintas menunjukkan tren penurunan, kondisi tersebut tidak diikuti dengan penurunan angka korban jiwa.
Justru, jumlah korban meninggal dunia mengalami peningkatan dan menjadi masalah kesehatan serius yang berulang setiap periode libur akhir tahun.
“Meski jumlah kecelakaan menunjukkan tren penurunan, angka korban meninggal justru mengalami peningkatan. Hal tersebut menjadi masalah kesehatan paling besar di setiap periode Nataru,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Baca Juga:
Prabowo Minta Dokter Magang Turun ke Lapangan, Kemenkes Siapkan Pengiriman Tenaga Medis
Lebih lanjut, Menkes Budi menjelaskan bahwa data Kemenkes mencatat penurunan jumlah kasus kecelakaan dari tahun ke tahun.
Pada akhir 2023, tercatat lebih dari 3.000 kejadian kecelakaan lalu lintas. Sementara itu, pada tahun berikutnya jumlahnya menurun menjadi sekitar 2.700 kasus.
“Alhamdulillah, kecelakaannya turun. Tapi yang perlu jadi perhatian, lebih dari 95 persen kecelakaan itu terjadi di bukan jalan tol,” ujarnya.