WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan urgensi percepatan distribusi tenaga medis secara merata ke seluruh pelosok Indonesia.
Hal ini berkaitan dengan tantangan besar yang masih dihadapi sektor kesehatan nasional, mulai dari tingginya angka penyakit kronis hingga kematian ibu dan bayi.
Baca Juga:
Jamin Keamanan Pangan, Kemenkes Percepat Sertifikasi Higiene Satuan Layanan Gizi MBG
“Ini berkat komitmen kita bersama, maka dari ini sampai juga pada kelahiran SPO yang akan kita selenggarakan secara bersama. Indonesia masih menghadapi berbagai persoalan kesehatan secara menyeluruh, mulai dari tingginya angka kematian ibu dan bayi hingga prevalensi penyakit kronis,” ujar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Standar Operasional Prosedur (SPO) SDM Tenaga Kesehatan di kantor Kemenkes, Senin (13/10/2025).
Dante menyampaikan bahwa tenaga kesehatan memegang peran kunci sebagai ujung tombak dalam penanganan masalah kesehatan masyarakat.
Sayangnya, hingga saat ini, Indonesia masih mengalami ketimpangan distribusi tenaga medis yang signifikan di berbagai daerah.
Baca Juga:
Kemenkes Dorong Era Baru Pengobatan Nasional Lewat Bioteknologi
“Yang berada di garis depan untuk menangani penatalaksanaan tersebut adalah para tenaga medis dan tenaga kesehatan. Paradoksnya, justru tenaga medis dan tenaga kesehatan ini masih kurang di berbagai wilayah Indonesia,” ucap Dante.
Ia membeberkan data terkini, di mana sebanyak 4,6 persen puskesmas di Indonesia belum memiliki dokter, dan sekitar 38,8 persen puskesmas tidak dilengkapi tenaga medis secara menyeluruh.
Bahkan, sejumlah rumah sakit masih belum memiliki tujuh jenis dokter spesialis dasar, yang seharusnya menjadi standar minimum layanan kesehatan.
“Karena itulah, kita harus melakukan akselerasi secepat-cepatnya. Masalahnya ada dua yakni jumlah tenaga medis yang masih kurang dan distribusinya yang belum merata,” ucap Dante.
Di sisi lain, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Wamendiktisainstek), Fauzan, menyampaikan apresiasi atas rampungnya penyusunan SPO SDM kesehatan yang melibatkan banyak pihak lintas sektor.
Menurutnya, ini adalah pencapaian penting yang mencerminkan kerja sama yang solid.
“Proses penyusunan tersebut sebagai hasil dari kerja keras dan ketekunan luar biasa. Tentu ini semua tidak bisa lepas dari tangan-tangan dingin semua pihak,” kata Fauzan.
Ia menambahkan, rampungnya SPO ini menjadi tonggak penting dalam kolaborasi antara dunia pendidikan dan sektor kesehatan. Harapannya, regulasi teknis turunan dari SPO ke depan tidak lagi menemui hambatan berarti.
“Alhamdulillah akhirnya SPO yang menelan waktu lama bisa kita selesaikan dan diluncurkan sore hari ini. Harapan besarnya adalah mudah-mudahan produk turunan dari ini, apa itu juknis dan lain sebagainya, sudah tidak akan lagi mengalami proses yang istilahnya Ibu Julie tadi berdarah-darah,” ujar Fauzan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]