WahanaNews.co | Pemerintah terus mempercepat penyuntikan vaksin dosis ketiga atau booster bagi tenaga kesehatan (nakes).
Pemerintah menegaskan vaksin booster hanya diberikan untuk nakes untuk melindungi mereka dalam menjalankan tugasnya di tengah pandemi COVID-19.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
"Prioritas program vaksin booster saat ini adalah tenaga kesehatan sebagai populasi berisiko, sekaligus vital dalam mendukung layanan dalam kesehatan di masa pandemi," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate di Jakarta, Sabtu (25/9/2021).
Menkominfo menegaskan, saat ini pemerintah hanya memberikan vaksin booster untuk nakes.
Pemerintah belum melakukan perubahan kebijakan terkait hal ini sehingga vaksin booster belum boleh diberikan untuk masyarakat umum.
Baca Juga:
Suntik Vaksin Kosong di Medan, JPU Tuntut Dokter Empat Bulan Penjara
"Saat ini vaksin booster memang baru diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Hal ini lantaran kelompok tersebut lebih berisiko terpapar COVID-19," ujarnya.
Menkominfo juga memaparkan, hingga 24 September 2021, pemberian vaksin dosis ketiga bagi nakes sudah mencapai 60,74 persen lebih dari sasaran vaksinasi sebanyak 892.192 orang.
Pemerintah masih terus mengkaji rencana program vaksin ketiga untuk masyarakat umum pada tahun depan.
Menurutnya, kebijakan tersebut masih memerlukan pertimbangan dan pembahasan yang lebih dalam.
Apalagi saat ini, jumlah penerima vaksin COVID-19 untuk dosis pertama belum mencapai 50 persen dari total penduduk Indonesia.
"Hingga saat ini booster atau dosis ketiga masih prioritas bagi nakes," tegasnya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga Jumat 24 September 2021 pukul 18:00 WIB, realisasi vaksinasi dosis 1 secara keseluruhan di Indonesia telah menjangkau 85,015.837 juta orang atau 40,82 persen dari target sasaran.
Adapun, realisasi pemberian vaksinasi dosis kedua telah menjangkau 47.776.434 orang atau 22,94 persen dari target sasaran. (Miechell Octovy Koagouw). [qnt]