WahanaNews.co | Jika
Tuhan sudah berkehendak, penyakit yang sudah luar biasa parahnya, bisa saja
disembuhkan. Hal ini menimpa seorang remaja berusia 16 tahun asal Arkansas,
Inggris. Dia didiagnosa terinfeksi virus Corona dan miokarditis, sehingga peluang
hidupnya diprediksi tinggal 1 persen.
Miokarditis adalah kondisi di mana terjadinya peradangan
atau inflamasi pada otot jantung atau mikrokardium. Tetapi, remaja bernama
Camden Tucker ini akhirnya bisa pulih dari infeksi virus Corona setelah dirawat
di ICU selama dua minggu.
Baca Juga:
Kasus Dugaan Pelecehan Kembali Terjadi, Kali ini Menimpa Seorang Pasien di Malang
"Ada kemungkinan 99 persen dia tidak akan bisa bertahan
hidup. Sebagai orang tua, saya sangat sedih mendengarnya," kata Donald
Tucker, ayah Camden yang dikutip dari Fox News, Kamis (29/10/2020).
Kejadian ini dimulai pada 19 September 2020, Camden
mengalami kejang-kejang dan serangan jantung di perjalanan saat ingin memancing
bersama keluarganya. Ia langsung dibawa ke rumah sakit dan didiagnosis
terinfeksi Corona, dan dipindahkan ke Rumah Sakit Anak Arkansas.
"Setelah di ACH, kami mengetahui bahwa COVID-19 inilah
yang menyebabkan miokarditis atau peradangan pada jantungnya," ujar
Donald.
Baca Juga:
Tetap Siaga: RSUD Wangaya Layani Pasien Darurat di Hari Raya Nyepi
Donald mengatakan putrinya bisa pulih kembali adalah suatu
keajaiban. Camden saat ini tengah memulihkan stamina, ingatan, serta suaranya
kembali.
Melihat kasus ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit (CDC) mulai aktif menyelidiki efek kesehatan jangka pendek dan panjang
akibat COVID-19. Termasuk hubungannya antara infeksi virus dengan kondisi
jantung.
CDC mengatakan kondisi jantung yang terkait dengan COVID-19
ini termasuk kondisi peradangan dan kerusakan pada otot jantung itu sendiri,
yang dikenal sebagai miokarditis atau peradangan selubung jantung
(perikarditis).
"Kondisi ini bisa terjadi sendiri atau komplikasi.
Kerusakan jantung mungkin menjadi bagian penting dari penyakit parah dan
kematian akibat COVID-19, terutama pada orang tua dan orang dengan penyakit
penyerta," kata CDC.
"Kerusakan jantung yang parah bisa terjadi juga pada
orang yang muda dan sehat, meski jarang terjadi," lanjutnya.
Menurut CDC, mungkin di beberapa kasus COVID-19 hanya
memberikan efek ringan pada jantung orang yang lebih muda. Tetapi, jangka
panjang dari efek ringan pada jantung ini masih belum diketahui secara pasti. [qnt]