WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), mengaku tengah mendorong empat strategi utama untuk memaksimalkan penanganan Covid-19 di Indonesia.
Hal ini disampaikan Luhut saat
menggelar rapat dengan sejumlah dokter dan pakar epidemiologi di kantornya.
Baca Juga:
Syaakirah The View: Strategi Indar Sakti Tanjung dalam Menggairahkan Pariwisata Tapanuli Selatan
Empat strategi yang disampaikan Luhut itu, salah satunya berkaitan dengan mobilitas warga.
Setiap strategi yang dikeluarkan
memang diperlukan kerjasama, tak hanya antarpemerintah dan lembaga, tapi juga seluruh warga masyarakat.
Luhut menyebut tak menutup kemungkinan
akan ada penyesuaian peraturan dan kebijakan berkaitan dengan mobilitas warga
demi memutus penyebaran Covid-19.
Baca Juga:
Ngantor Berpindah, Strategi Bupati Samosir untuk Ciptakan Pemerintahan yang Proaktif dan Responsif
"Berdasarkan pengalaman,
dibutuhkan penurunan mobilitas di atas 30 persen untuk mengendalikan penambahan
kasus, sehingga akan ada penyesuaian peraturan dan kebijakan akan hal
ini," kata Luhut, dalam keterangan tertulis yang
diterima pada Kamis (4/2/2021).
Kata Luhut, empat strategi yang tengah
didorong pemerintah ini memang dibentuk demi mencapai tiga target utama penanganan
Covid-19, yakni menurunkan angka penambahan
kasus harian, menurunkan angka kematian, dan
terakhir meningkatkan kesembuhan.
Strategi pertama yang saat ini tengah
didorong Luhut yakni berkaitan dengan perilaku masyarakat dalam menghadapi
pandemi ini.
Salah satunya dengan melakukan operasi
perubahan perilaku serta kampanye protokol kesehatan secara sistematis di
masyarakat yang melibatkan berbagai kalangan.
"Kita berharap penyebaran
informasi dan kampanye dapat bergerak secara masif dengan melibatkan berbagai
lembaga lain, seperti Kemenag dengan mengajak pemuka agama, dan juga
Kemendikbud," kata Luhut.
Dia juga memaparkan strategi lainnya
berkaitan dengan deteksi penyebaran virus Covid-19.
Strategi ini mendorong pemeriksaan
atau testing dan pelacakan (tracing) yang lebih agresif dan tepat
sasaran.
Selain itu, pembangunan fasilitas
isolasi terpusat juga menjadi strategi yang diutamakan dalam penanganan
Covid-19 ini.
"Pemanfaatan wisma atlet untuk
wilayah Jabodetabek sudah tepat, sehingga dapat menjadi tempat isolasi
terpusat, dan dapat membantu mengurangi penyebaran penularan ke keluarga dan
menurukan keterisian rumah sakit," kata dia.
Selain Jakarta yang telah menyediakan
Wisma Atlet sebagai tempat isolasi khusus pasien Covid-19,
Luhut juga mendorong provinsi dengan kasus positif yang tinggi bisa menyediakan
fasilitas serupa.
Selain itu, Luhut juga mendorong agar
rumah sakit memiliki sistem manajemen perawatan yang lebih baik.
Manajemen perawatan ini, kata dia, menjadi penting, sebab
setiap rumah sakit disiapkan agar bisa menerapkan protokol standar terapi
penanganan pasien.
"Manajemen perawatan juga akan
terus kita tingkatkan, dengan memastikan adanya ketersediaan tempat tidur rumah
sakit serta penyediaan semua obat dan alat yang dibutuhkan," kata Luhut.
Strategi lainnya, kata Luhut, yakni berkaitan dengan akselerasi
vaksinasi Covid-19.
Saat ini, vaksinasi
telah dimulai dari tenaga kesehatan yang akan dilanjut dengan tenaga pelayanan
publik, kelompok rentan, dan juga daerah-daerah
yang menjadi prioritas.
Daerah yang dianggap prioritas, adalah
daerah yang memiliki positivity rate
(angka positif) tinggi.
"Masalah vaksin ini masih terus
dalam proses pengerjaan, kita harapkan target kita mencapai 70 persen herd immunity (kekebalan komunitas)
dapat kita capai dalam jangka waktu 12 bulan," kata Luhut. [qnt]