WahanaNews.co | Kasus penyakit yang disebabkan oleh penularan virus rabies tengah marak terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun membagikan tiga langkah utama untuk mencegah penyebaran virus mematikan ini.
Rabies merupakan penyakit yang disebabkan oleh penularan virus rabies melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Bukan hanya anjing, hewan yang dapat membawa virus ini juga termasuk kucing, kera, musang, kelelawar, sapi, kuda, serta kelinci.
Baca Juga:
Pemprov Banten Gelar Vaksinasi Rabies Gratis 100 Dosis Peringati HUT ke-24
"Rabies ditularkan lewat GPHR (Gigitan Hewan Penular Rabies), dalam hal ini anjing. Anak-anak senang bergaul akrab dengan binatang sehingga begitu orang tua terkadang kurang perhatian, suatu waktu rentan diserang oleh hewan tersebut," ujar anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia, Novie Homenta Rampengan saat diskusi daring, Sabtu (17/6/2023).
Saat hewan terkontaminasi rabies menggigit manusia, virus akan memasuki pembuluh darah dan menyebar di dalam tubuh.
Lalu secara perlahan, virus akan menyerang hingga ke otak dan mulai menggandakan diri dengan cepat. Hal tersebut menyebabkan peradangan berat pada otak dan saraf tulang belakang.
Melansir Antaranews, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa ada lebih dari 31.113 kasus rabies dan 11 kasus kematian akibat penyakit tersebut pada tahun 2020 hingga bulan April 2023.
Baca Juga:
DPKP Kotim Gelar Vaksinasi Rabies Gratis Sambut World Rabies Day 2024
Sebanyak 95 persen kasus rabies disebabkan oleh gigitan anjing dan lebih dari 40 persen kasus rabies terjadi pada anak-anak.
Langkah Pencegahan Utama
Dalam kesempatan tersebut, Novie membagikan tiga langkah utama untuk mencegah penyebaran virus rabies sebagai beriku:
1. Pantau Kesehatan Hewan Peliharaan
Hewan peliharan dapat menjadi ancaman bagi keluarga Anda jika tidak dijaga kesehatannya. Untuk itu, Novie menyampaikan bahwa langkah pertama mencegah virus mematikan tersebut adalah memastikan anjing atau kucing peliharaan dalam kondisi sehat.
Jangan lupa juga untuk melakukan vaksinasi rutin bagi hewan peliharaan Anda, ya!
2. Cuci Luka dengan Air Mengalir
Apabila terlanjur mendapat gigitan dari hewan yang berisiko terjangkit rabies, segeralah mencuci lukanya dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit.
Sementara itu, mencuci dengan air di dalam wadah sangat tidak dianjurkan karena virus dapat berkutat di dalamnya.
“Saat ada orang tergigit, penanganannya harus tetap tenang. Cuci luka dengan air sabun atau detergen di bawah air mengalir selama 10-15 menit supaya virus ikut terbawa keluar,” kata Novie.
3. Melapor ke Petugas Medis
Meskipun luka yang disebabkan oleh gigitan hewan berisiko rabies sudah dicuci, lebih baik lagi bila Sobat Medcom segera melapor ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Biarkan dokter melakukan pemeriksaan dan memberikan penanganan medis jika memang diperlukan.
Upaya Pemerintah Hadapi Penyakit Rabies
Pemerintah telah menerapkan strategi eliminasi “Rabies One Health 2030” dengan target seluruh kabupaten dan kota endemis.
Pada 2022, capaian strategi ini telah menyentuh angka 84 persen kabupaten/kota endemis eliminasi rabies.
Adapun strategi tersebut meliputi empat skema utama, yakni pencegahan, surveilans, penanganan kasus, dan promosi kesehatan.
Oleh karena itu walau mematikan, Novie menyebut bahwa Rabies bisa dicegah dengan kewaspadaan dini masyarakat.
[Redaktur: Zahara Sitio]