WahanaNews.co | Yusuf (40), pendaki asal Kabupaten Tangerang mengalami hipotermia di pos 4 Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar. Pria itu terjebak hujan deras pada Sabtu ((26/2) sore.
Korban diduga tak mampu menahan hawa dingin cuaca di puncak Lawu dan mengalami hipotermia.
Baca Juga:
Enam Gunung Api Berstatus Siaga dan Awas, Badan Geologi Peringatkan Bahaya Erupsi
Hipotermia merupakan salah satu kondisi darurat medis yang harus segera diatasi.
Saat hipotermia, kondisi tubuh kesulitan mengatur keseimbangan suhu karena tekanan udara yang terlalu dingin. Tubuh manusia hanya mampu mengatur subuh pada zona termonetral yakni antara 36,5 hingga 37,5 derajat celcius.
Di luar suhu tersebut, respons tubuh untuk mengatur suhu akan aktif sehingga bisa kehilangan suhu panas dalam tubuh.
Baca Juga:
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Tewaskan 8 Orang, Warga Diminta Waspada
Jika sedang berada di atas gunung dan jauh dari jangkauan medis, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu meredakan hipotermia. Tujuan dari perawatan hipotermia adalah untuk meningkatkan suhu tubuh ke kisaran normal.
Sambil menunggu bantuan datang dari medis, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegahnya tidak semakin parah, di antaranya:
Tangani penderita hipotermia dengan hati-hati, berupa tidak memijat mereka dalam upaya mengembalikan aliran darah. Setiap gerakan yang kuat atau berlebihan dapat menyebabkan henti jantung. Pindahkan atau lindungi penderita dari dingin.
Jika pakaian penderita hipotermia terlihat basah, lepaskan pakaian tersebut dengan cara dipotong untuk menghindari memindahkan pasien.
Tutupi mereka dengan selimut hangat, termasuk wajah mereka, tetapi tidak dengan mulut mereka. Gunakan panas tubuh dari orang sekeliling untuk membantu menghangatkan.
Jika mereka sadar, cobalah memberi mereka minuman hangat atau sup, yang dapat membantu meningkatkan suhu tubuh.
Berikan kompres air hangat kepada penderita hipotermia menggunakan botol hangat atau handuk hangat. Oleskan kompres hangat ke dada, leher, atau pangkal paha.
Jangan berikan kompres ke lengan atau kaki, dan jangan gunakan bantal pemanas atau lampu panas. Menerapkan kompres ke daerah-daerah ini akan mendorong darah dingin kembali ke jantung, paru-paru, dan otak, yang bisa berakibat fatal.
Pastikan air yang digunakan dengan suhu hangat bukan panas. Suhu yang terlalu panas dapat membakar kulit atau menyebabkan henti jantung.
Pantau pernapasan korban. Jika pernapasan tampaknya lambat, atau jika kesadaran kehilangan, lakukan CPR atau resusitasi jantung paru jika Anda dilatih untuk melakukannya. [rin]