WahanaNews.co | Belum lama ini viral video di media sosial TikTok seorang wanita yang membagikan pengalaman buruknya saat melakukan waxing bulu ketiak.
Malangnya, waxing yang ia lakukan justru berujung hingga dirinya dioperasi. Pasalnya, usai melakukan waxing, kulit ketiak wanita dengan akun bernama @capricorngirls itu tampak iritasi hingga lama-lama membengkak.
Baca Juga:
Viral Eksekusi Lahan di Lumbanjulu Toba, DPR Diminta Turun Tangan: Panggil Semua Pihak Terlibat
Alhasil, bengkak tersebut makin parah menjadi benjolan besar, dan akhirnya harus dioperasi untuk mengangkatnya.
Lantas, apakah efek samping waxing? Apakah memang bisa begitu serius berdampak pada iritasi hingga pembengkakan pada area kulit?
Selama ini, waxing memang jadi pilihan banyak orang untuk menghilangkan rambut-rambut halus pada tubuh, terutama di bagian tubuh yang luas atau sulit dijangkau.
Baca Juga:
Christina Ginting Viral di Jerman Usai Sebut Umat Muslim Indonesia Pembunuh
Mengutip Hellosehat, Sabtu (17/12/2022), dampak negatif waxing biasanya muncul akibat proses mencabut kuat bulu-bulu pada kulit. Tak hanya itu, bahan kandungan dan suhu yang digunakan juga berisiko menimbulkan efek samping.
Saat mencabut rambut di bagian tubuh memakai lilin waxing, umumnya akan muncul rasa sakit. Hal ini sebenarnya kondisi yang wajar. Pasalnya, waxing bisa mengangkat seluruh akar rambut yang ada di struktur kulit tempat berkumpulnya ujung-ujung saraf.
Selain itu, proses pencabutan ini nantinya akan menekan ujung saraf yang ada pada akar bulu. Makanya biasanya kita merasakan nyeri saat atau sesudah waxing.
Namun, dijelaskan lebih lanjut efek samping yang perlu diwaspadai ketika waxing adalah jika seseorang dengan riwayat alergi kulit. Lilin yang digunakan sebagai bahan waxing terkadang memiliki bahan-bahan pemicu alergi atau alergen, seperti rosin, beeswax, dan pewangi.
Alergi ini umumnya memicu gatal dan ruam yang meluas. Bahkan dalam kasus tertentu, perawatan tubuh ini bisa memicu reaksi alergi yang mengancam nyawa atau anafilaksis. Oleh karena itu, pastikan sudah melakukan tes tempel atau patch test sebelum waxing. Jika menemukan tanda-tanda alergi, sebaiknya jangan lakukan waxing.
Tak hanya iritasi, efek samping waxing juga bisa berakibat folikulitis, yakni salah satu efek samping waxing yang muncul akibat folikel (kantung tumbuhnya bulu tubuh) yang meradang. Waxing bisa membuat folikel rentan terinfeksi bakteri dan jamur, salah satu yang paling umum adalah infeksi bakteri Pseudomonas aeruginosa.
Risiko infeksi ini, berhubungan dengan sanitasi yakni kurangnya kebersihan tempat, peralatan waxing, dan lilin untuk waxing. Selain itu, bahaya waxing ini bisa muncul akibat belum mencuci tangan sebelum menjalani perawatan.
Dampak selanjutnya yang mungkin terjadi, ialah peradangan pada folikel rambut. Mengutip studi terbitan Clinical, Cosmetic, and Investigational Dermatology (2019), rambut tumbuh ke dalam (pseudofolliculitis barbae) muncul karena pertumbuhan rambut yang abnormal.
Studi di atas menyebutkan rambut tumbuh tidak lurus menembus ke permukaan kulit, tetapi melingkar dan kembali ke bawah permukaan kulit. Saat rambut tumbuh ke dalam, kulit mengira rambut sebagai benda asing sehingga sistem imun bereaksi yang menimbulkan peradangan. [sdy]