WahanaNews.co | Berusaha mempertahankan tabung
oksigen yang hendak diambil paksa, seorang perawat puskesmas di Bandar Lampung
dikeroyok tiga orang tak dikenal (OTK).
Akibat
insiden pengeroyokan tersebut, korban yang bernama Rendy Kurniawan mengalami
luka memar dan luka dalam di bagian kepala.
Baca Juga:
Bulan Solidaritas Palestina 2024: Ribuan Masyarakat Lampung Berlayar dan Kibarkan Bendera di Selat Sunda
Insiden
yang identitas pelakunya belum diketahui ini terjadi di Jalan Teuku Umar,
Bandar Lampung, pada Minggu (4/7/2021) dini hari.
Diberitakan, Minggu (4/7/2021), korban mengatakan bahwa peristiwa ini
berawal ketika ia melaksanakan piket jaga di puskesmas tempat ia bekerja.
Pada
pukul 04.30 WIB, tiga orang yang tak dikenal mendatangi puskesmas.
Baca Juga:
Terjebak Penipuan Pajak, Pedagang Sembako Kehilangan Rp298 Juta dalam Sekejap
Tiga
orang tersebut menanyakan, apakah masih ada tabung oksigen terisi di puskesmas
tersebut.
Adapun
tiga orang pelaku pengeroyokan dan pemukulan ini berjenis kelamin laki-laki dan
berperawakan besar.
"Tadinya
teman jaga saya yang ditanya, dijawab masih ada (tabung oksigen)," ujar
Rendy di Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM), Minggu (4/7/2021) siang.
Berdasarkan
pengakuan Rendy, ketiga orang tak dikenal itu sempat mengatakan bahwa mereka
ingin membawa tabung oksigen untuk merawat anggota keluarga mereka.
"Permintaan
itu ditolak karena itu kan punya puskemas yang stand by di puskesmas, jadi
memang nggak bisa dipinjamkan," katanya.
Akibat
tak mendapatkan izin, ketiga pelaku kesal dan mencoba mengambil paksa tabung
oksigen yang ada di dalam puskesmas.
Rendy
pun berusaha menolong ketika melihat rekannya didorong dan diintimidasi oleh
ketiga pelaku.
Ia
berusaha untuk menenangkan ketiga pelaku dan menjelaskan bahwa tabung oksigen
yang ada di puskesmas tidak bisa dipinjam atau dibawa oleh siapapun.
Naasnya,
Rendy justru dipukuli dan dikeroyok oleh tiga pelaku hingga mengalami luka
memar dan luka di kepala.
Usai
mengeroyok Rendy, para pelaku pun langsung keluar dari puskesmas dan melarikan
diri.
Menanggapi
peristiwa ini, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, langsung mendatangi Rendy
yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Perawat
ini kan sudah berjuang mati-matian, bahkan yang di tingkat puskemas di masa
pandemi ini. Namun, ini justru dipukuli,"ucap Eva.
Tak
tinggal diam, Eva pun mengatakan bahwa ia telah meminta pihak yang berwajib
untuk memproses kasus ini. [dhn]