WahanaNews.co | Untuk menanggulangi tawuran remaja di Jakarta, Polda Metro Jaya menyiapkan sejumlah cara. Salah satu caranya dengan memberikan materi wawasan kebangsaan.
"Nanti kami akan kerjasama dengan Kodam dan yang lain dalam rangka pembinaan. Menyatukan mereka memberikan beberapa wawasan tentang kebangsaan kehidupan bermasyarakat yang harus mereka pahami," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menurut keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Baca Juga:
Polisi Tangkap Pelaku Penyekapan & Pemerkosaan Remaja Perempuan di Tangerang
Hal itu disampaikan Karyoto usai bertatap muka dengan warga di Gang Mayong, Jakarta Timur. Ada beberapa masukan dari masyarakat terutama terkait masalah tawuran.
"Orang-orang yang tawuran itu kalau bisa dikumpulkan. Kita tanya yang tahu tawuran itu kan orang tuanya yang disini, bagus kalau mereka memberikan masukan itu," ujar dia.
Karyoto menjelaskan tawuran seperti embrio. Kalau dibiarkan bisa menjadi besar dan menular kemana-mana. Padahal, sebenarnya semua masalah bisa dicarikan solusi.
Baca Juga:
Polisi Ungkap 2 Remaja Jadi Otak Pencurian di Rumah Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel
"Tidak berarti kita hanya datang menjaga terus pulang. Kita akan lebih proaktif dalam rangka pencegahan. Kami terima kasih kepada antusias masyarakat yang mencari solusi. Sangat terlihat mereka ingin sama-sama merasakan daerahnya bukan hanya sekadar aman tapi nyaman," ucapnya.
Selain itu, Karyoto turut memberikan perhatian terhadap pemukiman yang tumbuh di sekitar Gang Mayong. Salah satunya ditemukan satu rumah dihuni banyak orang.
"Rumahnya sempit. Sehingga mereka ada yang tidak bisa hidup secara normal. Artinya Kalau jam 21.00 harus tidur, dia tidak bisa tidur, harus bergantian. Ini jadi masalah bersama," ujar dia.
Karyoto mengharapkan keterlibatan pemerintah daerah untuk menghadirkan program-program yang menyentuh langsung setiap persoalan warga. Misal terkait pemukiman solusinya seperti pembangunan rumah susun.
"Mungkin bisa jadi solusi. Dan lebih penting apabila mereka pengangguran, dari pemda tadi nemberikan tawaran, pelatihan skill. Dengan skill itu dia bisa bekerja. Dengan pekerjaan itu dia bisa fokus pada masa depan. Kalau tidak punya pekerjaan, kumpul kumpul apalagi tadi ada obat-obat terlarang yang diminum akhirnya menimbulkan kekacauan," pungkas dia.
[Redaktur: Alpredo]