WAHANANEWS.CO - Pemimpin orang rimba atau suku anak dalam, Tumenggung Joni, mengungkap bagaimana kelompoknya ditipu sindikat penculik hingga tanpa sadar merawat balita asal Makassar bernama Bilqis yang pada Kamis (13/11/2025) diketahui sebagai korban penculikan.
Joni menjelaskan penculik datang dengan alasan bahwa Bilqis, bocah berusia 4 tahun, tidak dirawat oleh orang tuanya karena masalah ekonomi sehingga komunitas adat di Desa Mentawak, Merangin, merasa harus menolongnya.
Baca Juga:
Minta Tebusan Rp50 Juta, Polisi Tangkap Tiga Pelaku Penculikan Siswa SD
"Niatnyo menolong dan kasihan dengan anak itu," ucap Joni.
Peristiwa itu bermula pada Selasa (4/11/2025) ketika pasangan Begendang dan Nerikai dari kelompok Tumenggung Sikar didatangi seorang perempuan bernama Merry Ana (42) yang meminta agar Bilqis diasuh oleh orang rimba dengan alasan anak itu berasal dari keluarga miskin dan terlantar.
"Anak ini anak terlantar tidak diurus, karena anak ini dari keluargo tidak mampu," kata Joni mengulang pernyataan pelaku kepada Begendang.
Baca Juga:
Seorang Anak Perempuan 13 Tahun di Pasar Rebo Diduga Diculik Tetangga Kontrakan
Joni mengatakan dua pelaku membawa secarik kertas pernyataan, namun warga yang dimintai tanda tangan tidak bisa membaca sehingga mereka mempercayai saja apa yang dikatakan Merry.
"Kami anak dalam ini kan tidak bisa baca, jadi percayo bae," ujarnya.
Karena iba, Begendang dan istrinya setuju untuk merawat Bilqis, sementara Merry mengaku sudah menghabiskan biaya perawatan dan meminta uang pengganti sebesar Rp 85 juta.
"Jadi kami la lamo ngurus Bilqis ini, kalo bapak niat ngurus ini kami la banyak habis mengurusnyo, kami jugo la berat jugo, daripado terlantar kalau ado yang mau ngurus biaya kami la habis Rp 85 juta," cerita Joni menirukan ucapan pelaku.
Bilqis kemudian dirawat layaknya anak sendiri dan tinggal di atas sudung, gubuk beratap terpal tempat orang rimba bermukim di tengah hutan.
Joni menuturkan baru mengetahui bahwa Bilqis adalah korban penculikan setelah diberi tahu polisi dan Dinas Sosial Merangin pada Jumat (7/11/2025), dan sejak itu ia menjadi penghubung aparat untuk menjemput Bilqis yang kini telah dikembalikan kepada keluarganya sementara para pelaku sudah ditangkap.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]