WahanaNews.co | Salah satu TKW korban penipuan Wowon Erawan alias Dukun Aki, bernama Aslem, menuturkan dirinya dilarang pulang ke tanah air atas perintah 'Aki Banyu'.
Aki Banyu adalah tokoh fiktif yang tidak lain adalah Wowon swndiri.
Baca Juga:
Mengaku Pengacara dan Pengusaha, Pria Ini Setubuhi dan Peras Puluhan TKW Hongkong
Alhasil, saat kedua orangtuanya wafat pun, Aslem tidak pulang, dan tetap bekerja di Dubai sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW).
"Saya mau pulang nggak boleh. Sampai orang tua saya meninggal saya enggak bisa lihat," ungkap Aslem sambil berlinang air mata pada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (25/1/2023) malam.
Aslem mengaku tidak tahu dan tidak pernah bertemu sosok 'Aki Banyu'. Hal yang ia pikirkan hanyalah bagaimana agar uang yang ia kirim dari gajinya dapat berkembang berlipat ganda dengan kemampuan supranatural 'Aki Banyu'.
Baca Juga:
Cerita Anak Tiri yang Lolos dari Pembunuhan Berantai di Bekasi
Kini Aslam menyesal telah menuruti perintah Wowon saat kedua orangtuanya menghembuskan nafas terakhirnya.
"Saya dua kali pulang ke Indonesia, tapi nggak ke Karawang. Saya ke Cianjur, karena saya dilarang menghubungi keluarga. Nggak ada yang tahu (saya ke Cianjur). Yang bikin sakit, orang tua saya meninggal dua-duanya saya nggak bisa ketemu untuk terakhir kalinya," ungkapnya.
Enam tahun lamanya merantau ke negeri orang, dua kali dia mendapatkan kabar duka saat kedua orangtuanya wafat. Dia terhalang akan titah Aki Banyu yang melarangnya pulang.
"Papa saya meninggal, saya di video call sama orang tua sedang koma, 'kapan kamu pulang', saya cuma bilang 'iya nanti pulang'," tuturnya.
Ancaman Wowon
Menurut Aslam, selain dilarang pulang, dia juga diancam.
"Dia selalu ancam, 'pokoknya jangan kasih tahu keluarga, kalau ngasih tahu keluarga kamu cilaka (celaka)'," kata Aslem.
Sebanyak Rp 288 juta, hasil keringat kerja keras di Dubai dikirimnya ke Wowon melalui rekannya Dede Solehudin. Padahal itu hanya tipuan belaka agar Wowon Cs leluasa menguras hartanya.
"Saya pulang nggak bawa apa-apa, cuma bawa tas sama baju," pungkasnya. [rna]