BMKG memprediksi kondisi kemarau basah ini akan berlangsung hingga puncak musim kemarau 2025, yaitu sekitar Juni hingga Agustus.
Setelah itu, Indonesia akan memasuki masa pancaroba pada September–November, sebelum memasuki musim hujan mulai Desember 2025 hingga Februari 2026.
Baca Juga:
Ancaman dari Laut Arafuru! BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Imbas Siklon 93P
“Fenomena ini berpotensi memicu gangguan di sektor pertanian, lingkungan, hingga aktivitas masyarakat sehari-hari,” jelas Guswanto.
Imbauan BMKG: Waspada Cuaca Tak Menentu
Menghadapi kemarau basah dan cuaca ekstrem, BMKG menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada dan siaga:
Baca Juga:
BMKG Jelaskan Pemicu Gempa M5,3 di Padang Sidempuan: Geser Turun dalam Lempeng
• Gunakan pelindung diri atau tabir surya untuk menghindari paparan langsung sinar Matahari.
• Pastikan asupan cairan tubuh cukup, terutama saat beraktivitas di luar ruangan agar terhindar dari dehidrasi dan kelelahan.
• Waspadai potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir, terutama di wilayah terbuka.