WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ibu Kota Nusantara (IKN) sedang membangun masa depan yang bukan hanya berisi gedung pemerintahan, tetapi juga sistem saraf kota yang cerdas, efisien, dan berkelanjutan sebagai fondasi ibu kota modern yang berorientasi pada kualitas hidup serta keberlanjutan lingkungan.
Momentum kunci dari perjalanan ini hadir melalui penandatanganan kontrak pembangunan Jalan Kawasan Kompleks Yudikatif pada Jumat (31/10/2015) oleh PT Hutama Karya (Persero) selaku leader Kerja Sama Operasi (KSO) BUMN Karya yang menandai dimulainya pembangunan infrastruktur mobilitas masa depan.
Baca Juga:
Batas Wilayah Disepakati, MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung Otorita IKN Jadi Pemda Khusus Tahun 2028
Jalan sepanjang 6,418 kilometer tersebut akan menjadi urat nadi konektivitas antar lembaga negara di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Infrastruktur ini memastikan kelancaran mobilitas, komunikasi, dan pelayanan pemerintahan yang saling terintegrasi dalam satu ekosistem tata kelola negara modern.
Keberadaan infrastruktur ini didesain tidak hanya meningkatkan konektivitas antara kompleks Yudikatif dan klaster lembaga negara lainnya seperti eksekutif dan legislatif.
Baca Juga:
Menuju Kota Dunia, MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung OIKN Bentuk Guru Berstandar Internasional di Kawasan Nusantara
Namun juga menjadi simbol utilitas publik yang memadukan teknologi, estetika, dan tata ruang hijau.
Lingkup pekerjaan Hutama Karya dalam proyek ini mencakup pembangunan jalan utama, jembatan, bangunan pelengkap, sistem drainase, Penerangan Jalan Umum (PJU), hingga penataan lanskap.
Langkah ini meneguhkan standar pembangunan yang komprehensif dan jangka panjang bagi IKN.
Elemen paling futuristik dari proyek ini adalah integrasi multi utility tunnel (MUT), terowongan bawah tanah yang menampung utilitas vital seperti jaringan listrik, telekomunikasi, dan air.
Fasilitas ini dibuat untuk menghilangkan kabel semrawut serta memudahkan pemeliharaan dan pengembangan jaringan infrastruktur di masa depan. Proyek KSO ini ditargetkan selesai pada akhir 2027.
Target tersebut menunjukkan keseriusan BUMN Karya dalam mempercepat pembangunan IKN sebagai pusat pemerintahan baru yang inovatif dan ramah lingkungan.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa standar yang digunakan dalam pembangunan ini menjadi acuan bagi seluruh proyek IKN.
Ia mengatakan pembangunan tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga kualitas estetika dan keberlanjutan lingkungan, dengan menyatakan “Pembangunan proyek Jalan Kawasan Kompleks Yudikatif ini bukan sekadar membangun fisik, tetapi juga menjaga kualitas, estetika, dan prinsip keberlanjutan lingkungan.”
Komitmen lingkungan ini ditegaskan pula oleh EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah.
Ia menjelaskan bahwa proyek dijalankan dengan material berjejak karbon rendah dan sistem drainase berkelanjutan untuk meningkatkan ketangguhan kota terhadap perubahan iklim dan cuaca ekstrem, dengan menambahkan "Perancangan sistem drainase berkelanjutan ditujukan untuk meningkatkan ketangguhan kota terhadap perubahan iklim dan cuaca ekstrem."
Selain menjadi simpul konektivitas lembaga negara, proyek ini berdampak langsung bagi masyarakat Kalimantan Timur melalui penyerapan tenaga kerja lokal.
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia daerah di setiap tahap pembangunan menjadi fokus agar manfaat pembangunan terasa nyata di tingkat akar rumput.
Menurut Mardiansyah, proyek ini bukan hanya menghadirkan efisiensi mobilitas bagi pemerintahan, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi dan sosial.
Pembangunan ini sekaligus menyiapkan fondasi operasional pemerintahan yang efektif dan berkelanjutan pada era baru Indonesia.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]