WahanaNews.co | Wakil Kepala Satgas Humas Operasi Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono mengatakan, pihaknya telah memerintahkan Satgas Madago Raya untuk menggelar razia di wilayah operasi pemburuan di Kabupaten Poso, Sigi dan Parigi Moutong.
Hal itu guna membatasi gerak anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Baca Juga:
Densus 88 Sebut 8 Tersangka Teroris Jemaah Islamian Latihan Paramiliter di Poso
"Bukan hanya jelang natal dan tahun baru tetapi pada hari-hari lain juga Satgas Madago Raya melakukan razia," ujarnya, melalui sambungan telepon di Poso, Minggu (26/12/2021).
Dalam razia rutin yang digelar, personel gabungan TNI/Polri memeriksa satu persatu kendaraan dan warga yang melintas di daerah tersebut. Razia tersebut bukan hanya ditujukan kepada sisa DPO melainkan juga untuk simpatisan teroris yang sampai saat ini masih membantu para DPO tersebut dalam hal informasi maupun logistik.
"Razia ini sekaligus mempersempit gerak DPO maupun simpatisannya,'' jelasnya.
Baca Juga:
Satgas Madago Raya Razia Kendaraan di Desa Pakareme, Parigi Moutong
"Minggu ini, pada Kamis (23/12) ada razia yang dilakukan oleh sekitar 30 personel Polres Sigi. Setiap warga yang melintas di jalur Trans Palu-Kulawi akan diperiksa, mulai dari kendaraan sampai barang bawaan,'' tambahnya.
Satgas Madago Raya gabungan TNI/Polri sampai saat ini masih melakukan pengejaran terhadap sisa kelompok MIT Poso tersebut.
Data pihak kepolisian, jumlah teroris Poso tersisa empat orang. Keempat orang tersebut yakni, Askar alias Jaidalias Pak Guru, Muhklasalias Galuh alias Nae, Ahmad Gazalialias Ahmad Panjang, dan Suhardinalias Hasan Pranata.