WahanaNews.co | Berbagai
upaya dilakukan untuk menemukan kapal selam KRI 420 Nanggala di perairan utara
Bali. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan,
cadangan oksigen di kapal selam ini diperkirakan bertahan selama 72 jam atau
tiga hari sejak menyelam.
Baca Juga:
Bangkai KRI Nanggala-402 Mau Diangkat, Banyak Negara Tawarkan Bantuan
Dengan begitu, cadangan oksigen di kapal selam ini bertahan
hingga Sabtu (24/4/2021) pukul 03.00.
"Kemampuan oksigen di kapal Kapal Selam Nanggala 402
itu kalau diperkirakan mampu 72 jam. Jadi Kurang lebih tiga hari, Jadi kalau
kemarin hilang kontak jam tiga, nanti bisa hari sabtu jam 3," katanya, Jumat
(23/4/2021).
Ia berharap kapal selam buatan Jerman ini bisa segera
ditemukan.
Baca Juga:
Prabowo Janjikan Ini ke Anak Korban KRI Nanggala-402
"Mudah mudahan ini bisa segera ditemukan, sehingga
oksigen cadangan itu masih ada," kata dia.
Ia mengatakan, KRI Nanggala 402 masih dinilai layak untuk
melakukan operasi penyelaman atau latihan.
"Kapal Nanggala dalam kondisi siap baik personel
ataupun material. Personel lengkap, dan meterial pun juga udah mendapat
kelayakan," kata dia.
Ia menjelaskan KRI Nanggala dibuat di Jerman pada 1977.
Kapal selam itu diterima TNI AL pada 1981.
Kapal ini juga memiliki riwayat menembak torpedo dalam
latihan sebanyak 15 kali. Kapal ini juga menembak torpedo perang dua kali.
"Dan sasarannya KRI dan dua duanya tenggelam. Jadi KRI
Nanggala dalam kondisi siap tempur. Sehingga kita Libatkan latihan
penembakan," kata dia.
Sebelumnya, kapal selam milik Indonesia yaitu KRI
Nanggala-402 hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) pagi.
Kapal ini merupakan salah satu kapal selam yang resmi
menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia pada
1981.
Hilang kontaknya kapal selam buatan Jerman ini dibenarkan
oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Berdasarkan keterangannya, KRI Nanggala-402 diperkirakan
hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer dari utara Pulau
Bali, Rabu. [qnt]