WahanaNews.co | Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan program listrik desa menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah Indonesia Timur dan daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
"Langkah ini merupakan langkah akselerasi, sehingga masyarakat bisa menikmati listrik secara cepat," kata Darmawan kepada wartawan, Kamis (27/10/2022).
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
Saat ini, angka rasio desa berlistrik secara nasional mencapai 99,73 persen dengan total 83.202 desa sudah mendapatkan akses listrik.
Tak hanya melistriki seluruh negeri, Darmawan menegaskan bahwa kontribusi PLN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi sangat penting. Hal ini terwujud dari pertumbuhan konsumsi listrik hingga September 2022 mencapai 7,46 persen dengan total penjualan listrik 201,78 terrawatt hour (TWh) dibandingkan September 2021 mencapai 187,8 TWh.
"Listrik adalah jantung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hadirnya listrik mampu mendorong geliat ekonomi masyarakat, industri dan sektor bisnis," ujar Darmawan.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
Ia mengungkapkan pertumbuhan konsumsi listrik di sektor bisnis sebesar 35,5 GWh hingga September 2022 atau meningkat 13,82 persen dibandingkan September 2021 sebesar 31,06 GWh.
Hal ini menjadi sinyal positif geliat aktifitas bisnis yang mulai tumbuh. Selain itu, konsumsi listrik di sektor industri hingga September 2022 tercatat sebesar 66,32 GWh atau meningkat 13,15 persen dibandingkan September 2021 yang sebesar 58,66 GWh
"Ini menjadi sinyal positif pasca sektor industri dan bisnis yang bertahan karena Covid-19 bisa mulai bangkit dan menunjukkan tren pertumbuhan yang positif," terangnya.