WahanaNews.co, Jakarta - Dua guru SMP Negeri 13 Cirebon, Jawa Barat, memberikan kesaksian tentang kepribadian Vina, korban pemerkosaan dan pembunuhan pada 2016 lalu.
Guru Bimbingan Konseling (BK) Khodijah menilai Vina sebagai pribadi yang baik dan rajin masuk sekolah. Menurut dia, selama mengemban ilmu di SMP Negeri 13 Cirebon, Vina tidak pernah terlibat masalah.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Untuk Vina sendiri di mata saya sebagai guru BK, (dia) anak yang baik, yang sebetulnya anak yang baik, anak yang normal, anak yang rajin sekolahnya, tidak ada masalah. Misalnya tidak berangkat masih wajar 1-2 hari, tapi termasuk anak yang tidak bermasalah di mata kami," ujar Khodijah dilansir dari CNN Indonesia TV.
Sementara itu, Menoek Tri Mulyani mengaku mengenal betul Vina karena sempat menjadi wali kelasnya. Ia sulit berkata-kata saat mengingat kembali apa yang terjadi dengan Vina.
"Agak ngenes ya, secara naluri seperti orang tua normalnya yang lain.Ngenes-nya enggak bisa diutarakan, artinya ya mungkin karena saya hafal beberapa siswa akrab dengan banyak siswa," kata Tri.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Baru-baru ini, Polda Jabar berhasil menangkap Pegi Setiawan alias Perong yang merupakan buron dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan Vina dan kerabatnya Eky. Perong berhasil melarikan diri sekitar delapan tahun.
Perong menjadi tersangka dengan peran diduga menjadi otak dalam kasus tersebut.
"Tersangka PS (Pegi Setiawan) diduga sebagai otak kasus pembunuhan disertai pemerkosaan yang terjadi delapan tahun silam," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Jules Abraham Abast, Rabu (23/5/2024) malam.
Polisi telah menggeledah rumah Perongdi Cirebon. Tim penyidik menyita sejumlah barang saat menggeledah kediamannya. Namun, polisi tidak menyampaikan barang dimaksud.
Selanjutnya, polisi masih mengejar dua buron lain dalam kasus ini yakni Andi dan Dani.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]