WahanaNews.co, Sumater Barat - Terkait tewasnya 23 pendaki saat erupsi Gunung Marapi, Polda Sumatera Barat (Sumbar) bakal memeriksa pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Dwi Sulistyawan mengatakan BKSDA Sumbar dimintai keterangan lantaran merupakan pihak yang bertanggung jawab soal pendakian.
Baca Juga:
BKSDA Bawa Orangutan Hasil Sitaan ke Pusat Rehabilitasi di Sumatera Utara
"Iya akan dimintai keterangan (BKSDA Sumbar) karena berkaitan dengan jumlah korban yang berjatuhan. Selain itu, penanggung jawab Marapi adalah BKSDA," kata Dwi kepada wartawan, Jumat (8/12/2023) melansir CNN Indonesia.
Dalam pemeriksaan itu, polisi bakal mendalami soal aturan atau SOP pendakian di Gunung Marapi.
"Keterangan dari mereka ini untuk kita pastikan pendaki Marapi apakah sudah sesuai SOP atau tidak. Karena ini banyaknya korban jiwa berjatuhan. Kita kali ini memintai keterangan dulu," tutur Dwi.
Baca Juga:
Evakuasi Bayi Orangutan oleh BKSDA Kalimantan Barat dari Mata-Mata
Sebelumnya, Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, meletus pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.54 WIB.
Meletusnya gunung api berketinggian 2.891 mdpl ini ditandai dengan muntahan kolom abu berisi material vulkanik hingga 3.000 meter dari puncak kawah yang disertai suara gemuruh.
Kantor SAR Kota Padang mencatat ada 75 pendaki yang berada di Gunung Marapi, Sumatera Barat saat terjadi erupsi. Sebanyak 52 pendaki di antaranya ditemukan dalam keadaan selamat dan 23 lainnya meninggal dunia.