WahanaNews.co | Pemerintah Indonesia mempunyai ambisi besar
untuk membangun bandara antariksa yang rencanya berlokasi di Biak, Papua.
Tak
tanggung-tanggung, Indonesia bakal membangun 2 bandara antariksa sekaligus.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Menteri
Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan bahwa kedua bandara itu merupakan
bandara antariksa nasional dan internasional.
"Di
Biak nanti ada dua bandara antariksa. Ada bandara khusus LAPAN untuk penelitian
dan pengembangan peluncuran roket. Ada juga di sebelahnya bandara antariksa
internasional," ungkapnya, saat melakukan kunjungan kerja ke LAPAN, Jumat (5/3/2021).
Untuk
bandara antariksa internasional, Menristek mengungkapkan bahwa pemerintah
tengah mencari mitra internasional untuk bekerja sama. Baik pemerintah maupun
pihak swasta bisa menjadi mitra dan menggunakan bandara tersebut.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
"Apalagi
saat ini banyak juga pihak swasta yang berminat," imbuhnya.
Menurut
Bambang, letak geografis Indonesia sangat strategis untuk berbagai kegiatan
antariksa seperti peluncuran roket.
Berada
di zona katulistiwa, potensi tersebut harus benar-benar dimanfaatkan,
seperti Brazil yang sudah mempunyai fasilitas peluncuran roketnya sendiri.
Lebih
lanjut, potensi tersebut juga sudah dilirik negara lain.
Bambang
mengungkapkan bahwa Turki ingin meluncurkan roketnya dari Indonesia, begitu
pula dengan SpaceX.
"Turki
ingin menluncurkan roketnya dari Indonesia, demikian juga sudah ada pembicaraan
tahap awal dengan SpaceX terkait
lokasi di Indonesia untuk peluncuran satelit SpaceX," terangnya.
Kepala
LAPAN, Thomas Djamaluddin, menerangkan bahwa rencana pembangunan bandara antariksa
memang membutuhkan waktu yang lama.
Akan
tetapi, Indonesia serius untuk melaksanakan rencana tersebut dan diperkirakan 5
tahun ke depan sudah mulai proses pembangunan awalnya.
"Bandara
antariksa, ini prosesnya tentu lama dan saat ini LAPAN sedang melakukan kajian
studi kelayakan bandara internasional. Kami sedang mencari mitra
internasional," tandasnya. [dhn]