WAHANANEWS.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan Kadin Indonesia, Shinta Kamdani, menegaskan bahwa dunia usaha memiliki peran strategis dalam mempercepat proses transformasi hijau di Tanah Air.
Pesan tersebut ia sampaikan dalam Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2025, yang digelar dengan penuh semangat kolaboratif terhadap masa depan bumi.
Baca Juga:
Danrem 042/Gapu “Jabatan Adalah Amanah, Laksanakan dengan Dedikasi dan Tanggung Jawab”
Melalui pernyataannya pada Sabtu (11/10/2025), Shinta menilai ISF merupakan momentum penting bagi kalangan bisnis untuk mengambil peran konkret dalam membangun ekonomi hijau nasional.
“ISF menjadi momentum penting untuk memperkuat peran dunia usaha sebagai katalis dalam mewujudkan ekonomi hijau. Transformasi menuju pembangunan berkelanjutan tidak bisa dicapai oleh pemerintah saja, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor agar investasi yang kita dorong hari ini benar-benar berdampak bagi manusia dan planet,” ujar Shinta.
Menurutnya, forum tersebut menjadi wujud nyata dari komitmen dunia usaha dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya tangguh secara finansial, tetapi juga berorientasi pada keberlanjutan dan kesejahteraan generasi mendatang.
Baca Juga:
Lewat ISF 2025, APP Group dan Lubrizol Sepakat Perkuat Ekonomi Sirkular di Sektor Kemasan
“Melalui forum ini, kita ingin memastikan bahwa dunia usaha berperan aktif dalam mempercepat transisi menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” tegasnya.
ISF 2025: Antusiasme Tinggi, Ribuan Peserta Hadir
Gelaran hari pertama ISF 2025 mencatat partisipasi publik yang luar biasa.
Lebih dari 10.000 peserta dari berbagai sektor hadir secara langsung, termasuk 187 jurnalis dari media nasional dan internasional.
Ajang ini tak hanya menjadi wadah berbagi ide dan pengalaman, tetapi juga ruang pertemuan penting antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat sipil dalam membahas masa depan pembangunan berkelanjutan Indonesia.
Rangkaian acara ISF 2025 diisi dengan plenary sessions, thematic discussions, high-level dialogues, hingga pameran dan science corner yang menampilkan hasil riset dan inovasi hijau dari sejumlah perguruan tinggi terkemuka, seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah High-Level CEO Dialogue, difasilitasi oleh World Business Council for Sustainable Development (WBCSD).
Lebih dari 30 pimpinan perusahaan global di sektor industri, energi, dan keuangan turut berpartisipasi dalam sesi ini.
Diskusi tingkat tinggi tersebut menjadi wadah penting untuk menyatukan arah kebijakan bisnis global dengan agenda pembangunan berkelanjutan nasional.
Dengan semangat kolaborasi dan tanggung jawab bersama, ISF 2025 menunjukkan bahwa transformasi hijau bukan sekadar wacana, melainkan sebuah gerakan nyata yang berkembang dari ruang dialog hingga ke jantung praktik industri di Indonesia.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]