WahanaNews.co | Beberapa waktu lalu, kapal penelitian China kepergok berlayar di
wilayah perairan Indonesia, tepatnya di Selat Sunda.
Kapal
penelitian China ini berhasil diidentifikasi oleh Badan Keamanan Laut Indonesia
(Bakamla) dalam keadaan sistem pelacakan atau Sistem Identifikasi
Otomatis (AIS) kapal tak menyala.
Baca Juga:
‘Tabola Bale’ Meriahkan Istana, Presiden Prabowo Ikut Bergoyang di HUT ke-80 RI
Terkait
fenomena masuknya kapal China ke wilayah perairan teritorial Indonesia ini,
Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, angkat bicara.
Menurut La Nyalla, sudah selayaknya masalah penyusupan ini menjadi
perhatian lebih bagi Kementerian Pertahanan yang kini
berada di bawah pimpinan Prabowo Subianto.
Pasalnya, La Nyalla menganggap jika masuknya kapal asing ke kawasan Laut
Indonesia ini sudah jadi peringatan bagi negara dalam menghadapi ancaman dari
luar.
Baca Juga:
Simbol Persatuan dari Pakaian Adat Presiden dan Wakil Presiden pada Peringatan Kemerdekaan
La Nyalla menegaskan, hal
tersebut amat penting untuk diperhatikan, lantaran berkaitan dengan kedaulatan Indonesia.
"Masuknya
kapal survei China ke Perairan Indonesia di Selat Sunda harus menjadi concern (perhatian) Kementerian Pertahanan. Masuknya kapal tersebut tanpa terdeteksi adalahwarning(peringatan)
bagi pertahanan kita," kata La Nyalla, dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (16/1/2021).
"Sekali lagi kita mengingatkan kepada Kementerian Pertahanan karena ini sangat
penting untuk diperhatikan karena menyangkut teritori dan kedaulatan
negara," tutur La Nyalla, sebagaimana
dikutip dari laman resmi DPD pada Minggu (17/1/2021).
La Nyalla berharap
pemerintah segera membenahi sistem keamanan laut Indonesia.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia seharusnya
memiliki armada laut yang kuat untuk memantau seluruh areal perairannya.
Diketahui,
Badan Keamanan Laut (Bakamla) berhasil mengintersep kapal survei China, Xiang Yang Hong 03, ketika melintasi perairan Selat Sunda pada Rabu (13/1/2021)
malam.
Intersep kapal China ini bermula ketika Pusat Komando dan
Pengendalian (Puskodal) Bakamla mendeteksi Xiang
Yang Hong 03 tengah berlayar di perairan Selat Sunda.
Saat itu, kapal terdeteksi tengah melaju dengan kecepatan 10,9
knot dan haluan ke barat daya.
Berdasarkan pantauan, kapal tersebut telah mematikan AIS sebanyak
tiga kali selama melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia-I (ALKI-I). [dhn]