WahanaNews.co | Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Bintang Puspayoga meminta pengelola layanan publik untuk menyiapkan fasilitas yang ramah terhadap kelompok rentan seperti perempuan, anak, lanjut usia, serta penyandang disabilitas.
"Kami mengimbau posko mudik terutama posko terpadu yang melibatkan kementerian teknis seperti layanan kesehatan, layanan bagi perempuan dan anak, serta layanan sosial, agar menyiapkan ruang laktasi, ruang ramah bermain anak, dan ruang istirahat bagi penyandang disabilitas dan lansia,” kata Menteri PPPA.
Baca Juga:
Arifah Fauzi Sebut 3 Program Prioritas Kemen PPPA Butuh Sinergi Antar Kementerian dan Lembaga
Pada kesempatan itu, Menteri PPPA mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, untuk meninjau kesiapan sarana dan prasarana di Command Center KM 29 serta KM 57 di ruas Tol Cikampek, Jawa Barat, Kamis (4/4/2024).
Menteri PPPA juga menyarankan kepada pengelola jalan tol, PT Jasa Marga juga menyediakan posko aduan kekerasan pada perempuan dan anak, serta layanan aduan kecelakaan untuk mempermudah masyarakat jika ingin melaporkan permasalahan yang dialami selama melakukan perjalanan mudik.
“Selain itu kami mengharapkan bagi para pemudik yang berada baik di rest area, stasiun kereta, bandara, pelabuhan, serta terminal bus ketika mengetahui, melihat, dan mendengar ada kekerasan terhadap perempuan dan anak selama perjalanan dapat menghubungi Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 baik melalui call center di nomor 129 ataupun nomor WA 081111-129-129. Untuk daerah terdekat bisa berintegrasi atau segera menghubungi UPTD PPPA," ujarnya.
Baca Juga:
Kemen PPPA Terbitkan Pedoman Mekanisme Koordinasi Perlindungan Anak Korban Jaringan Terorisme
Menteri PPPA mengatakan sangat mendukung agar seluruh pihak bersama-sama untuk menciptakan mudik ramah perempuan dan anak.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pengelola Rest Area KM 57 yang sudah menyediakan ruang laktasi dan serta ruang ramah bermain anak. Kami harap fasilitas ini dapat dipergunakan dengan baik walaupun masih ada beberapa catatan yang diberikan Bapak Menko PMK,” pungkasnya.
Ia pun mengapresiasi upaya berperspektif gender yang sudah dilakukan oleh pengelola Rest Area KM 57 dengan adanya penambahan toilet perempuan, karena umumnya perempuan memerlukan waktu lebih lama untuk menggunakan toilet dibandingkan laki-laki.
“Kami juga mengimbau kepada ibu-ibu agar fasilitas khusus yang sudah diberikan ini dapat digunakan sebaik-baiknya. Tetaplah menjaga kebersihan, kemudian budayakan antre, karena bagaimanapun juga ketika waktu mudik pengunjung rest area pasti membludak,” katanya.
Menteri PPPA sekaligus menyarankan agar pengelola Rest Area atau penyedia layanan fasilitas umum di rest area menambah petugas kebersihan di sekitar toilet agar toilet tetap terjaga kebersihannya.
Kemudian menyiapkan petugas khusus yang mencatat pengguna ruang layanan laktasi agar dapat diukur efektivitas ruang laktasi yang disediakan di Rest Area KM 57.
“Kami harapkan pengelola rest area lainya dapat menjadikan Rest Area KM 57 sebagai contoh atau inspirasi berkaitan dengan upaya yang senantiasa berperspektif perempuan dan pemenuhan hak anak pada fasilitas yang dimiliki. Kami juga mengharapkan di setiap rest area disediakan ruang bermain ramah anak serta menyiapkan ruang layanan pengaduan kekerasan,” lanjut Menteri PPPA.
Sedangkan untuk informasi, edukasi atau sosialisasi kepada masyarakat terkait fasilitas yang disediakan dan informasi layanan kekerasan yang ada di kawasan Rest Area dapat disampaikan melalui leaflet atau SMS blast otomatis kepada pengunjung.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menuturkan saat ini pihaknya terus memantau kesiapan dari berbagai pengelola layanan publik salah satunya yang dikelola oleh Jasa Marga di Tol Cikampek.
Ia menekankan bahwa Pemerintah senantiasa memastikan keamanan dan kenyamanan para pemudik khususnya perempuan dan anak.
"Saya lihat Rest Area KM 57 ini paling padat dan sibuk sekali, tempat parkir sudah berjejal, dan pengunjung sudah semakin ramai. Hal ini berarti imbauan Presiden untuk masyarakat agar melakukan mudik lebih awal sudah direspons secara positif oleh masyarakat. Termasuk diskon 20 persen untuk jalur panjang Cikampek-Kalikangkung juga sudah diterapkan,” ujar Menko PMK.
Ia juga memberikan catatan terkait beberapa hal yang terdapat di Rest Area KM 57, misalnya ruang laktasi yang letaknya kurang strategis maka disarankan untuk dipindahkan di dekat toilet perempuan supaya lebih efisien.
“Kemudian mengingat kepadatan pemudik di waktu Subuh. Saran saya sebaiknya pemudik dapat menunaikan shalat shafar karena kita dalam keadaan musafir, jadi tidak harus turun apabila dalam kesulitan. Dan bagi para pemudik yang ingin menggunakan rest area sebaiknya sekitar 10 km sebelum rest area lebih dahulu mencari informasi apakah rest area tersebut penuh atau tidak. Bila sudah penuh jangan memaksakan untuk memasuki rest area tersebut, lebih baik menggunakan rest area selanjutnya,” kata Menko PMK.
Pada Sabtu (6/4) sekitar pukul 14.00 WIB juga sudah mulai dilakukan kebijakan penataan lalu lintas atau rekayasa lalu lintas one way atau satu jalur ke arah timur atau keluar ibu kota Jakarta.
Untuk itu pemudik diharapkan untuk mengantisipasi dengan baik rencana perjalanannya agar tetap lancar, aman, dan nyaman.
[Redaktur: Zahara Sitio]