WAHANANEWS.CO, Jakarta - Program penyuluhan gizi yang dilaksanakan untuk anak-anak di Indonesia mendapat sorotan setelah beberapa kejadian teknis di lapangan memunculkan beberapa evaluasi penting.
Program makan bergizi gratis (MBG) belakangan menjadi sorotan terkait munculnya kasus kejadian luar biasa keracunan makanan MBG di sejumlah daerah.
Baca Juga:
Keracunan Massal MBG, BPOM Temukan 13 Kelalaian Fatal di SPPG
Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aries Marsudiyanto menjelaskan bahwa meski program ini memiliki potensi besar, ada beberapa hal yang perlu dibenahi untuk memastikan keberhasilannya.
"Keadaan teknis di lapangan, udah meeting intensif kita evaluasi penyelenggaraan gimana kontrol kesiapan dan tertibkan regulasi yang selama ini kurang," ungkap Aries di Kemenkes, dikutip Kamis (3/10/2025).
Evaluasi ini menjadi langkah penting untuk menertibkan segala kekurangan dalam pelaksanaan program di lapangan.Aries juga menyampaikan permohonan maaf terkait kejadian yang terjadi selama program berlangsung dan menekankan pentingnya mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.
Baca Juga:
Ribuan Anak Jadi Korban, BPOM Sebut Mayoritas SPPG MBG Bermasalah Minim Pengalaman
"Dengan kejadian ini mohon maaf kita ambil hikmahnya ternyata beberapa SPPG mungkin melakukan di luar SOP yang sudah ditetapkan, mungkin ada yang masaknya terlalu cepat, ada yang airnya juga," katanya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan perbaikan berkelanjutan. Selain itu, pentingnya melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait dalam pertemuan evaluasi juga disampaikan oleh Aries.
"Ini kita rapatkan terus, ada melibatkan Kementerian dan Lembaga. Kita pikirkan hulu semakin banyak anak yang diberi manfaat maka perlu memikirkan resource, daging, ayam dan seterusnya," lanjutnya.