WahanaNews.co | Berdasarkan hasil penghitungan Tim Kaji Kebutuhan Kerugian pascabanjir Kabupaten Mukomuko, Kerugian akibat banjir bandang yang menerjang Mukomuko, Bengkulu, mencapai Rp150 miliar.
"Kerugian akibat banjir bandang meliputi aset provinsi, kabupaten, dan desa, termasuk masyarakat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko Ramdani, Minggu (25/9/2022).
Baca Juga:
Sat Lantas Polres Subulussalam Sigap Bantu Pengendara Melintasi Banjir di Sultan Daulat
Dia menambahkan, dari kerugian akibat banjir Rp150 miliar lebih tersebut, paling tinggi aset provinsi berupa tempat pelelangan ikan (TPI) sekitar Rp58 miliar.
"Selain itu, katanya, ada aset kabupaten seperti jembatan, gorong-gorong, dan jalan di beberapa titik di daerah ini yang rusak akibat banjir," katanya.
Kemudian, kerugian yang dialami oleh masyarakat yang menjadi korban banjir seperti bangunan rumah yang hanyut dan rusak, jaring-jaring ikan yang hilang, dan perahu yang
Baca Juga:
Banjir di Perumahan Bimer Regency 4: Warga Mengeluh Genangan Air
"Selain menghitung aset provinsi, kabupaten, desa, tim juga menghitung kajian ekonomi bagi mereka yang tidak bisa melakukan aktivitas selama banjir," katanya.
Sebelumnya, banjir menerjang Mukomuko pada 28 Agustus 2022. Sebanyak 432 keluarga di daerah itu terdampak banjir, selain itu tempat pelelangan ikan (TPI) juga terendam, dua perahu nelayan hanyut, dua unit alat tangkap ikan rusak, dua perahu rusak berat, dan satu perahu rusak sedang, serta satu rumah hanyut.
Warga yang terdampak banjir tersebar di lima kecamatan dengan rincian 22 keluarga di Desa Semundam, 95 keluarga di Desa Air Buluh, 74 keluarga di Desa Pulau Makmur, 36 keluarga di Desa Pulau Baru.