WahanaNews.co, Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berpesan kepada segenap kader Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila untuk terus menggaungkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal itu ditegaskan kepada kader Sapma PP pada Musyawarah Nasional (Munas) III di Bandung, Kamis, (24/8/2023), mengutip ANTARA.
Baca Juga:
Waketum SAPMA Pemuda Pancasila Terpilih Jadi Pimpinan MPR RI Mewakili DPD, Ini Harapannya
Terlebih, kata Bamsoet sapaan akrab Bambang Soesatyo, dalam masa tahun politik menjelang pemilihan umum (pemilu), baik pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden (Pilpres) 2024..
"Saya yakin dan percaya dalam ruangan ini, baik kita, orangtua kita, sahabat kita, tetangga kita, teman-teman kita, pasti akan perbedaan pilihan. Baik pilihan dalam partai maupun pilihan siapa yang akan memimpin kita dalam lima tahun ke depan, kita harus gaungkan persatuan," kata Bamsoet yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila ini.
Bamsoet meyakini bahwa kini para pemuda, termasuk yang tergabung dalam organisasi massa Pemuda Pancasila, bisa menjaga persatuan tersebut meskipun berbeda bendera partai politik.
Baca Juga:
Terpilih Kembali jadi Ketum SAPMA Pemuda Pancasila, Aulia Arief Ajak Jaga Persatuan Jelang Pemilu 2024
"Sebagai kader Pemuda Pancasila, doktrin kita jelas, kita tidak ke mana-mana tapi ada di mana-mana. Jadi kalian boleh masuk partai apapun, silahkan, tapi ketika bicara persatuan dan kesatuan bangsa, kita dalam satu komando," ucap Bamsoet.
Selain itu, Bamsoet mengatakan saat ini bangsa Indonesia telah menapakkan kaki pada fase bonus demografi, dengan komposisi demografi yang akan didominasi oleh penduduk berusia produktif.
Merujuk pada proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bahwa puncak bonus demografi diperkirakan tercapai pada periode tahun 2025-2030 dan masih akan terjadi pada saat bangsa Indonesia memasuki tahun dengan proyeksi Indonesia Emas 2045.
Pada 2045, kata Bamsoet, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia mencapai 309 juta jiwa, di antaranya 52 persen berusia produktif, 75 persen hidup di perkotaan dan 80 persen masyarakat berpenghasilan menengah.
"Angka partisipasi kasar (gross enrollment ratio) perguruan tinggi SDM di Indonesia akan mencapai 60 persen. Hal ini menggambarkan bahwa fasilitas, kapasitas, aksesibilitas, serta keterlibatan masyarakat Indonesia terhadap pendidikan semakin baik, khususnya pada jenjang perguruan tinggi," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa angka angkatan kerja lulusan pendidikan sekolah menegah atas (SMA) sederajat dan perguruan tinggi akan mencapai 90 persen, tingkat pengangguran alamiah akan terjaga pada tingkat tiga hingga empat persen.
"Namun kembali saya ingatkan bahwa Indonesia Emas bukanlah kondisi yang ada dengan sendirinya. Mewujudkan Indonesia Emas adalah ikhtiar bersama melalui tahapan yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Dalam kerangka ini, saya mengajak semuanya, termasuk Keluarga Besar Sapma Pemuda Pancasila untuk ambil bagian dalam merealisasikan visi pembangunan menuju tahun Indonesia Emas 2045," tutur Bamsoet.
Seminar Nasional MPR pada Munas III Sapma Pemuda Pancasila ini, turut dihadiri oleh Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila Japto Soelistyo Soerjosoemarno, Ketua Umum Pengurus Pusat Sapma Pemuda Pancasila Aulia Arief, Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Barat Dian Rahadian, dan Ketua PW Sapma Pemuda Pancasila Jawa Barat Wing Perwira.
[Redaktur: Alpredo Gultom]