WahanaNews.co | Diketahui, banjir melanda tiga kabupaten atau kota di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yaitu Kabupaten Aceh Timur, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut 295 penduduk di Aceh masih mengungsi akibat banjir yang dipicu luapan sungai dan curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga:
Imbauan Damai Pasca Pemilu 2024: Komandan Korem 011/Lilawangsa
"Data terbaru jumlah pengungsi sebanyak 295 jiwa dari 75 kepala keluarga, selebihnya masih dalam pendataan petugas di lapangan," kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh.
Ia menjelaskan ketinggian air saat banjir mencapai 40-120 centimeter.
Kondisi terakhir, debit air sudah berangsur surut, sehingga banyak masyarakat yang sudah kembali ke rumah masing-masing.
Baca Juga:
Tim Detasemen Inteljen Kodam Ungkap Jaringan Penyeludupan Imigran Rohingya di Aceh
Namun, ada juga masyarakat yang masih mengungsi di rumah saudara, katanya.
Hingga kini, data Pusdatin BPBA menunjukkan total warga yang masih terdampak banjir tersebut sebanyak 14.289 jiwa dalam 3.980 kepala keluarga yang tersebar di tiga daerah itu.
Banjir merendam pemukiman penduduk di 18 kecamatan wilayah Aceh Timur dengan total korban terdampak 9.031 jiwa dalam 2.384 kepala keluarga.
Sementara di Aceh Utara banjir merendam enam kecamatan dengan korban terdampak 5.258 jiwa dalam 1.596 kepala keluarga.
Sedangkan korban terdampak empat kecamatan di Lhokseumawe nihil, namun tetap masih terus dalam pendataan.
Seperti diketahui banjir di Aceh Timur sejak Sabtu (26/2), akibat curah hujan tinggi.
Begitu juga di Aceh Utara banjir terjadi sejak Ahad (27/2), akibat curah hujan tinggi sehingga memicu terjadinya luapan air sungai Krueng Kereuto dan Krueng Pirak, kemudian merendam rumah warga.
"Sedangkan di Lhokseumawe banjir terjadi sejak Jumat (25/2) akibat hujan deras sehingga merendam rumah warga dengan ketinggian air mulai 45 sentimeter hingga 1 meter," kata Ilyas. [bay]