WahanaNews.co | Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta kepada semua pihak yang berkontestasi di Pemilu 2024 tidak menggunakan isu politik identitas baik agama maupun kesukuan saat kampanye.
"Jangan sampai ada kampanye yang gunakan [politik] identitas," kata Ma'ruf dalam videonya di kanal YouTube Setwapres, Kamis (18/8).
Baca Juga:
Bawaslu Sulteng Paparkan Bahaya Politik Identitas pada Mahasiswa di Palu
Ma'ruf yakin masyarakat Indonesia sudah cerdas dan bisa memahami buruknya penggunaan politik identitas di pemilu. Terlebih lagi, semua kalangan, baik itu pemerintah, partai politik, maupun tokoh agama belakangan ini kerap menyampaikan seruan agar tidak menggunakan politik identitas.
"Saya lihat dari berbagai kampanye yang mulai dikembangkan, masyarakat sudah paham itu. Karena itu sebaiknya tak jadi isu," ucapnya.
Namun, Ma'ruf mengatakan seseorang pasti memiliki kecenderungan saat memilih calon pemimpin, baik dari sisi kesamaan pandangan maupun kedekatan. Menurutnya, kesamaan itu wajar saja terjadi.
Baca Juga:
24 Organisasi Tolak Raperda Anti LGBT di Sejumlah Daerah, Berikut Alasannya
Ia pun mengatakan perbedaan sudah biasa terjadi di masyarakat. Menurutnya, saat ini perbedaan hari raya sudah tidak lagi menjadi konflik.
"Ketika orang memilih, mau tidak mau ada perasaan 'saya lebih dekat, lebih sama pandangannya, lebih suka karena dia lebih baik, karena ini, ini, ini', saya kira ketika itu jatuh pada pilihan, itu tidak ada masalah," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga sempat menekankan pentingnya menghindari politik identitas serta polarisasi sosial saat pemilu mendatang dalam pidato kenegaraannya di Sidang Tahunan MPR, Selasa (16/8). Ia mengatakan demokrasi harus semakin dewasa dan konsolidasi nasional terus diperkuat. [afs]