WahanaNews.co | Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan rekayasa lalu lintas yang diterapkan selama arus mudik dan balik lebaran terbilang cukup sukses.
Budi mengklaim rekayasa lalin itu memangkas separuh waktu perjalanan. Ia menyebutkan waktu tempuh perjalanan dari Semarang, Jawa Tengah ke Jakarta saat ini tak lebih dari enam jam.
Baca Juga:
Polisi Akan Terapkan One Way Arus Balik Sampai Km 3 Tol Cikampek
Sedangkan waktu tempuh normal bisa mencapai lebih dari 11 jam.
"Dari data yang kami peroleh apabila tidak dilakukan rekayasa, maka perjalanan dari Semarang menuju Jakarta itu adalah 11 jam 37 menit," kata Budi di KM 70 Gerbang Tol (GT) Jakarta Cikampek, Minggu (8/5/2022).
Budi menjelaskan sebelum, saat, dan sesudah masa libur Lebaran ini, pemerintah telah memberlakukan empat rekayasa lalu lintas untuk mencegah kepadatan kendaraan.
Baca Juga:
H+1 Lebaran, Masih Ada Warga Cari Tiket Bus Mudik
Empat rekayasa lalu lintas itu adalah one way, contraflow, ganjil-genap, dan membatasi kendaraan besar atau sumbu tiga.
Menurut Budi, saat masa arus balik ini tidak ada kemacetan akibat kepadatan kendaraan yang datang dari Jawa dan Bakauheni ke Jakarta.
Ia pun menuturkan, 40 ribu kendaraan telah kembali dari Pelabuhan Bakauheni ke Jakarta. Sementara itu, lebih dari 170 ribu kendaraan kembali ke Jakarta dari arah Jawa.
"Di jalan menuju ke Jakarta hingga tadi malam terdapat 170 ribu, melampaui dari 2019. Pada saat 2019 ada 166 ribu dengan susah payah dikelola," ucapnya.
Hingga H+5 lebaran, aparat kepolisian bersama Jasa Marga terus memberlakukan rekayasa lalu lintas dari Tol Semarang hingga Jakarta secara dinamis.
Berdasarkan pantauan wartawan dalam dua hari terakhir memasuki puncak arus balik, tak ada kemacetan di ruas Tol Jakarta-Cikampek.
Rata-rata kendaraan pada siang dan malam hari mampu melaju dengan kecepatan di atas 60 kilometer per jam. [rin]