WahanaNews.co | Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal investor mundur dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dia memastikan, masih banyak investor yang bakal mendanai proyek IKN. Total ada 5 negara yang siap mendanai pembangunan IKN ini.
"Kalau tidak salah hitung ada 5 negara yang siap (mendanai) IKN," ujar Luhut dilansir detikcom, Sabtu (19/3/2022).
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Menurut Luhut terkait investor IKN sudah tidak ada masalah. Pihaknya baru saja menggelar rapat bersama pejabat terkait rencana investor dari Abu Dhabi Uni Emirat Arab mengucurkan investasi US$ 20 miliar untuk proyek IKN Nusantara.
"Jumat kemarin kami sudah rapat dengan Kepala Otorita IKN dan Wakil Kepala Otorita IKN, Pak Bambang dan Pak Doni dan Deputi Kemenko Marves, termasuk desainer IKN. Sekarang cukup bagus. Ini terkait investor dari Abu Dhabi yang akan mengucurkan sekitar US$ 20 miliar," jelas Luhut.
Dana dari Abu Dhabi itu nantinya tidak masuk melalui SoftBank. Namun, akan langsung melalui vision fund ke proyek IKN.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
"Jadi, tidak mundur. Sampai detik ini tidak ada masalah soal investor proyek IKN," tegasnya lagi.
Luhut membeberkan, batalnya SoftBank dan Masayoshi karena ada persoalan internal. Menurutnya, dana USD 100 miliar yang akan dimasukkan ke dalam proyek IKN juga berasal dari Abu Dhabi dan Saudi. Nantinya, dana dari dua negara ini tetap akan masuk langsung ke proyek IKN.
"Tapi kan karena si softbank itu bermasalah, vision fund-nya tidak jadi sekarang. Mereka malah cari tempat, mereka masuk melalui ya ke Indonesia soft and fund," tambahnya.
Negosiasi terus dilakukan oleh Pemerintah RI. Negosiasi awal untuk 5 negara itu dilakukan terlebih dahulu terhadap negara Arab Saudi, Abu Dhabi dan Tiongkok. Tak hanya itu, pemerintah juga masih optimis adanya pendanaan proyek IKN dibiayai oleh investor lokal.
"Dari pengusaha lokal kita juga banyak yang mau. Sementara dari pemerintah Saudi nanti kita lihat lagi negosiasi nanti Pak Rahmat, terus nanti mungkin dari konsorsium Abu Dhabi dengan Tiongkok. Nanti seterusnya kita lakukan negosiasi," tutur Luhut. [JP]