WahanaNews.co | Pasar Tani dan kantin yang ada di Kantor Pusat Kementerian Pertanian merupakan aktivitas pasar yang menyajikan berbagai kebutuhan rumah tangga dan berbagai produk pertanian.
Pasar yang sudah melegenda ini memang hanya berlangsung tiap hari Jumat.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Pasar tersebut menjadi ajang pemasaran produk pertanian langsung dari petani atau gabungan kelompok tani.
Beberapa komoditas petanian, khususnya hortikultura banyak dijajakan di Pasar Tani. Ada juga produk olahan dari hasil pertanian.
Ketua Pasar Tani Kementan Wiwi Hartati mengatakan, pasar tani ini terdapat di 33 provinsi di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Kementan Libatkan Unsur Masyarakat Sesudah Ubah Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU
Untuk Pasar Tani Kementan yang berada di dalam komplek perkantoran Kementerian Pertanian sendiri terdiri dari 45 tenant atau kios.
“Kami terdapat di 33 Provinsi di indonesia, ada yang di gedung perkantoran, ada juga di tempat-tempat keramaian tertentu. Yang berjualan disini ada juga petani langsung. Dan produk yang dijual juga berupa olahan hasil Pertanian, Peternakan, Perikanan, Kehutanan dan Perkebunan,” ujarnya, Jumat (3/6/22).
Wiwi juga menjelaskan, Pasar Tani Pusat memiliki program Pasar Tani Goes to Mall. Program tersebut telah melaksanakan Road Show ke seluruh mall yang ada di Jakarta dan Hadir di Apartemen.
“Kalau yang di pusat ini punya program yang hanya di Outdoor seperti ini, kami juga ada Program Pasar Tani Goes To Mall yang mana itu Road Show ke seluruh mall yang ada di jakarta. Ada juga pasar tani To Apartemen, kita hadir di setiap Apartemen,” kata Wiwi.
Selain itu, lanjut Wiwi, tujuan dari Pasar Tani salah satunya adalah memperpendek mata rantai antara petani langsung dengan konsumen supaya sama-sama menikmati hasilnya. Petani sejahtera konsumen-konsumen pun senang dengan harga yang jelas. Karena harga kami di bawah pasar dan Insya Allah kualitas lebih bagus,” paparnya.
Sementara itu, melalui Pasar Tani juga memiliki misi untuk mengantarkan Petani Milenial masuk Pasar Eskpor.
“Kami pun sudah banyak mengantarkan petani-petani milenial masuk pasar ekspor itu salah satunya tujuan dari Pasar Tani Kementerian Pertanian Republik Indonesia,” ungkapnya.
“Pasar Tani kantor pusat ini tidak hanya lokal Jakarta tapi kami ada sayuran dari Sukabumi juga Cianjur. Ada juga kiriman dari Cilacap seperti itu gula aren. Jadi di sini juga gak hanya dari produk DKI ataupun sekitar Jabodetabek, tapi kita dari daerah pun dengan sistem pengiriman produk ke pusat dan kami punya gudang. Yakni di Holtikultura atau di Hortimart yang di Pasar Minggu. Gudang kami ada disana,” tambah Wiwi.
Pelaku usaha UMKM yang ingin bergabung dengan Pasar Tani pusat, lanjut Wiwi, dapat langsung datang ke Kantor Kementan dan mengisi formulir pendaftaran serta memastikan produk yang dijual merupak hasil olahan pertanian.
“Untuk Pelaku Usaha yang mau mendaftar ke Pasar Tani pusat, nanti dengan mengisi form data dengan produk. Tentunya kami akan melihat betul gak hasil produk itu hasil pertanian dan kami utamakan itu betul-betul pelaku usaha langsung dan tanpa biaya,” terangnya.
Adapun besaran iuran yang dikenakan per meja adalah dari Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu setiap minggu. [rsy]