WAHANANEWS.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Ditjen Vokasi PKPLK) Kemendikdasmen semakin memperkuat sinergi dengan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (Politani Pangkep).
Kolaborasi ini diarahkan sebagai wujud dukungan terhadap program prioritas nasional Astacita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan dan membangun sumber daya manusia (SDM) vokasi yang unggul, kompeten, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Baca Juga:
Pemerintah Dorong Swasembada Pangan Lewat Kredit Alsintan dan KUR Tebu Rakyat
Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut digelar bertepatan dengan perayaan Dies Natalis ke-37 Politani Pangkep, Kamis (11/9/2025).
Momentum ini menjadi penegasan peran kampus vokasi dalam memperluas jaringan kemitraan, terutama di bidang kelautan, perikanan, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Sebagai bagian dari implementasi, Ditjen Vokasi PKPLK juga melibatkan Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan, Perikanan, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPMPV KPTK).
Baca Juga:
Wamentan Apresiasi Inovasi Pupuk Indonesia: Dorong Efisiensi dan Ketahanan Pangan
Unit teknis ini bertugas memastikan seluruh program yang disepakati berjalan efektif, berorientasi pada kualitas, dan sesuai dengan standar industri.
Sekretaris Ditjen Vokasi PKPLK, Muhammad Hasbi, menegaskan bahwa kerja sama strategis ini merupakan jawaban nyata terhadap kebutuhan SDM vokasi di sektor-sektor prioritas.
“Kerja sama ini adalah jawaban cepat atas tantangan yang kita hadapi di bidang kelautan, perikanan, dan TIK yang semakin kompleks. Ditjen Vokasi PKPLK bersama Politani Pangkep berkomitmen mempersiapkan SDM vokasi yang kompeten,” ujarnya.
Ruang lingkup kemitraan mencakup penyelarasan kurikulum agar benar-benar link and match dengan kebutuhan industri, pelaksanaan program magang mahasiswa, pengembangan teaching factory, fasilitasi pelatihan dan sertifikasi kompetensi, hingga kolaborasi riset terapan.
Hasbi menambahkan, “Sinergi kebijakan pusat dan implementasi di daerah akan menciptakan penguatan signifikan bagi ekosistem pendidikan vokasi.”
Sementara itu, Direktur Politani Pangkep, Mauli Kasmi, menyambut dengan antusias.
Ia menegaskan bahwa Politani memiliki kapasitas besar untuk menjadi pusat unggulan riset dan pelatihan vokasi berbasis industri.
“Politani Pangkep berpotensi besar di bidang kelautan, perikanan, dan TIK. Bahkan sudah dipercaya menyelenggarakan pelatihan bersertifikat halal, baik di dalam maupun luar negeri,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mauli berharap kerja sama ini tidak hanya menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi, tetapi juga memperluas kontribusi nyata Politani Pangkep terhadap pembangunan daerah maupun nasional.
“Momen ini bukan hanya memperluas ruang kolaborasi, tetapi juga pemantik semangat agar Politani terus menggali potensi lokal dan memberi dampak nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Dengan adanya kolaborasi ini, Ditjen Vokasi PKPLK bersama Politani Pangkep menunjukkan komitmen memperkuat posisi pendidikan vokasi sebagai motor penggerak pembangunan.
Melalui integrasi kurikulum, pelatihan, hingga riset terapan, kerja sama ini diharapkan mampu melahirkan generasi vokasi yang profesional, inovatif, serta relevan dengan kebutuhan industri nasional maupun global.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]