WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memaparkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026 dengan tema utama “Indonesia Tangguh, Mandiri, dan Sejahtera.”
RAPBN ini disusun berdasarkan Pasal 33 UUD 1945, dengan semangat menjadikan kekayaan alam dan cabang produksi vital dikelola negara demi kemakmuran rakyat.
Baca Juga:
Prabowo Ungkap Keuntungan Belanda Saat jajah RI, Jadi Negara Terkaya di Dunia
“APBN harus menjadi instrumen nyata untuk mewujudkan ekonomi yang kuat, berdaulat, dan berkeadilan sosial,” tegas Presiden Prabowo saat menyampaikan Nota Keuangan RAPBN 2026 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Dalam pidatonya, Presiden merinci delapan agenda besar RAPBN 2026 berikut alokasi anggaran yang telah disiapkan:
1. Ketahanan Pangan.
Baca Juga:
Prank Gaji Guru: Tingkah Pemerintah Belum Berubah
Pemerintah menyiapkan Rp164,4 triliun untuk memperkuat kedaulatan pangan, termasuk pencetakan sawah baru, subsidi pupuk Rp46,9 triliun, serta memperkuat Bulog dengan anggaran Rp22,7 triliun.
2. Transisi Energi.
Pembangunan pembangkit energi baru terbarukan (surya, hidro, dan panas bumi) akan dipercepat dengan target 100 persen listrik dari EBT dalam 10 tahun.
Anggaran sektor energi mencapai Rp402,4 triliun, termasuk penataan subsidi energi agar lebih adil dan tepat sasaran.
3. Program MBG.
"Ketiga, Program MBG akan menjangkau 82,9 juta penerima manfaat seperti siswa, balita, dan ibu hamil.
Selain memperbaiki gizi anak, program ini juga akan memberdayakan UMKM dan petani lokal, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi desa.
Pemerintah mengalokasikan Rp335 triliun untuk program ini di 2026," katanya.
4. Pendidikan.
Dengan porsi tertinggi sepanjang sejarah, Rp757,8 triliun disiapkan untuk pendidikan.
Dana ini mencakup peningkatan kualitas guru, beasiswa PIP dan KIP Kuliah, penguatan Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda, beasiswa LPDP ke luar negeri, hingga perbaikan sarana sekolah.
Sebesar Rp178,7 triliun diantaranya digunakan untuk gaji dan tunjangan guru/dosen.
5. Kesehatan.
Alokasi Rp244 triliun digelontorkan untuk memperluas Jaminan Kesehatan Nasional, revitalisasi rumah sakit, penurunan stunting, hingga layanan Cek Kesehatan Gratis.
Sebanyak 96,8 juta warga miskin dan rentan akan dijamin akses kesehatan.
6. Ekonomi Kerakyatan.
"Keenam, sebanyak 80.000 Koperasi Merah Putih di desa dan kelurahan didorong untuk menjadi pusat distribusi sembako, pupuk, dan layanan keuangan murah.
Pemerintah memfasilitasi pembiayaan melalui Bank Himbara.
Tujuannya: memotong rantai logistik, menciptakan lapangan kerja, dan menghapus kemiskinan," ujarnya.
7. Pertahanan.
RAPBN 2026 juga menitikberatkan pada pertahanan menyeluruh, mencakup militer, ekonomi, sosial, dan politik.
Pemerintah menganggarkan modernisasi alutsista, kesejahteraan prajurit, serta penguatan komponen cadangan.
8. Investasi & Infrastruktur.
Melalui program Danantara, pemerintah mendorong hilirisasi SDA, investasi strategis senilai USD38 miliar, pembangunan 3 juta rumah rakyat, serta penguatan rantai pasok global guna menciptakan lapangan kerja luas dan meningkatkan daya saing nasional.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]